Mohon tunggu...
Dikdik Sadikin
Dikdik Sadikin Mohon Tunggu... Akuntan yang Penulis

Dikdik Sadikin. Kelahiran Jakarta, berdomisili di Bogor, memiliki karir di birokrasi selama sekitar 38 tahun. Menulis menjadi salah satu hobby mengisi waktu luang, selain menggambar karikatur. Sejak SMP (1977), Dikdik sudah menulis dan dimuat pertama di majalah Kawanku. Beberapa cerpen fiksi dan tulisan opininya pernah dimuat di beberapa antologi cerpen, juga di media massa, antara lain tabloid Kontan dan Kompas. Dikdik Sadikin juga pernah menjadi pemimpin redaksi dan pemimpin umum pada majalah Warta Pengawasan pada periode 1999 s.d. 2002. Sebagai penulis, Dikdik juga tergabung sebagai anggota Satupena DKI. Latar belakang pendidikan suami dari Leika Mutiara Jamilah ini adalah Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (lulus 1994) dan Magister Administrasi Publik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (lulus 2006).

Selanjutnya

Tutup

Trip

Perjalanan di Bawah Langit Qatar Airways

23 Maret 2025   06:33 Diperbarui: 23 Maret 2025   06:33 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjelajahi dunia. (Ilustrasi: Image Creator Microsoft Bing)

Perjalanan di Bawah Langit Qatar Airways


Oleh Dikdik Sadikin

PERNAHKAH kau merasa begitu kecil di tengah keramaian bandara, menatap papan elektronik yang memutar nama-nama kota asing: Doha, Paris, Tokyo, Casablanca, seolah memanggilmu untuk pergi? 

Aku pernah. Dan di situlah awal mula kisah ini terukir. Sebuah boarding pass bertuliskan Qatar Airways menjadi gerbang menuju dunia yang selama ini hanya kusaksikan lewat layar kaca dan lembaran atlas.

Perjalanan ini tidak terjadi dalam satu waktu. Aku pergi untuk alasan yang berbeda-beda, pada musim yang berbeda-beda. Ada perjalanan untuk pekerjaan, untuk konferensi internasional, untuk reuni keluarga, dan untuk sekadar mencari jeda dari rutinitas. 

Qatar Airways menjadi penghubung yang konsisten. Ia menawarkan kenyamanan, ketepatan waktu, dan kemewahan layanan yang jarang kutemui di maskapai lain.

Doha, Qatar (November 2019): Forum Ekonomi Timur Tengah

Aku ingat pertama kali menginjakkan kaki di Hamad International Airport, Doha, pada November 2019. Bandara yang luas dan nyaris tanpa suara itu seperti cerminan Timur Tengah yang kaya dan misterius. Hamad International tercatat sebagai salah satu bandara terbaik di dunia dengan rata-rata melayani 30 juta penumpang per tahun sebelum pandemi.

Doha adalah perpaduan paradoks: panas gurun yang membakar dan kesejukan modernitas yang membungkusnya. Aku berjalan di sepanjang Corniche, jalan tepi laut yang membentang di antara gedung-gedung pencakar langit yang berkilauan, menghadap perairan Teluk Persia yang biru keperakan. 

Malam itu aku mencicipi machboos, hidangan nasi khas Qatar yang kaya rempah, ditemani teh karak yang manis-pahit.

Aku datang ke Doha untuk menghadiri Forum Ekonomi Timur Tengah, di mana para pemimpin bisnis dan ekonomi dunia berkumpul membahas dinamika ekonomi global. Qatar sendiri merupakan negara dengan PDB per kapita sebesar USD 61.000, salah satu yang tertinggi di dunia, berkat kekayaan gas alam dan kebijakan ekonomi yang terarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun