3. Nafsu Makan Berantakan, Berat Badan Naik
Kurang tidur mengacaukan hormon yang mengatur rasa lapar. Leptin (hormon kenyang) menurun, sementara Ghrelin (hormon lapar) meningkat. Akibatnya, kita cenderung makan lebih banyak, terutama makanan berlemak dan berkalori tinggi.
Pernah mengalami ini?
Begadang semalaman, lalu tiba-tiba ingin ngemil mi instan atau makanan manis? Bukan karena lapar, tapi karena hormonmu kacau.
4. Emosi Labil, Risiko Depresi dan Kecemasan Meningkat
Orang yang kurang tidur cenderung lebih mudah tersinggung, cemas, dan bahkan lebih rentan terhadap depresi. Neuroscientists dari University of Oxford menemukan bahwa kurang tidur memicu aktivitas berlebih di amigdala---bagian otak yang mengatur emosi negatif.
Kasus Nyata:
Di Jepang, kurang tidur dikaitkan dengan tingginya tingkat karoshi---kematian akibat kelelahan. Banyak pekerja yang mengalami stres berat karena kurang tidur, hingga berujung pada depresi dan bahkan bunuh diri.
5. Sistem Imun Melemah, Mudah Sakit
Pernah heran kenapa saat kurang tidur kita lebih mudah kena flu? Kurang tidur membuat tubuh gagal memproduksi antibodi yang cukup, sehingga lebih rentan terkena infeksi.
Fakta Medis:
Sebuah studi dari Carnegie Mellon University menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki kemungkinan 3x lipat terkena flu dibanding yang tidur 7-8 jam.
6. Penuaan Dini: Wajah Kusam dan Keriput Lebih Cepat
Tidur yang cukup adalah rahasia kecantikan alami. Kurang tidur meningkatkan hormon stres kortisol, yang merusak kolagen kulit---menyebabkan kulit kendur, kusam, dan lingkaran hitam di bawah mata.
Studi Dermatologi:
Penelitian dari University Hospitals Case Medical Center menemukan bahwa orang yang tidur cukup memiliki 30% lebih banyak regenerasi sel kulit dibanding mereka yang tidur kurang dari 6 jam per malam. Artinya, orang yang tidur biasanya lebih "glowing".