Mohon tunggu...
Majelis Dikdasmen dan PNF DIY
Majelis Dikdasmen dan PNF DIY Mohon Tunggu... Lainnya - Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal D.I. Yogyakarta

Informasi Terkini Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pendidikan Nonformal Daerah Istimewa Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Peran dan Posisi Pendidikan Muhammadiyah DIY dalam Pemilu 2024

30 Agustus 2023   18:32 Diperbarui: 30 Agustus 2023   18:52 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
agenda pembinaan kepala sekolah oleh Dikdasmen dan pendidikan nonformal DIY (Foto: Gufron)

Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal PWM D.I. Yogyakarta menggelar pembinaan kepala sekolah SMA/SMK/MA/SLB di lingkungan DIY pada Senin (28/08/2023) di Aula PWM DIY. Narasumber yang dihadirkan oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DIY pada pembinaan kali ini ialah Dr. Sapardiyono, S.Hut., M.H., Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM PWM DIY.

Pembinaan kepala sekolah ini menjadi penting guna membahas peran dan posisi Muhammadiyah, khususnya AUM di bidang pendidikan dalam menyambut kontestasi pemilu 2024 mendatang. Bagi Sapardiyono, pemilu merupakan peristiwa rutin 5 tahunan, sehingga dalam hal ini warga Muhammadiyah tak perlu berlebihan dalam menyikapinya.

Selain itu, Muhammadiyah dan segenap amal usahanya berkomitmen untuk netral dan senantiasa menjaga kedekatan dengan semua kontestan pemilu. "Warga Muhammadiyah sudah cerdas, sehingga kita nanti akan memilih berdasarkan track record dan siapa saja calon yang darah Muhammadiyahnya lebih kental," ungkap Sapardiyono.

"Muhammadiyah sejak awal mengambil peran kebangsaannya dalam bidang politik yang netral-aktif. Sikap politik yang moderat adalah ciri khas Muhammadiyah, adapun kepentingan utamanya adalah demi kemaslahatan bersama," tambah Sapardiyono.

Muhammadiyah merupakan pemegang saham di balik berdirinya NKRI. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya peran aktif warga Persyarikatan di masa-masa awal pendirian NKRI.  Bagi Buya Syafii, Muhammadiyah dan perjalanan kebangsaan Indonesia ada pada satu tarikan napas. Sejak awal, Muhammadiyah didirikan guna mengentaskan persoalan kebangsaan dan sejatinya Muktamar demi Muktamar yang dilangsungkan Muhammadiyah merupakan konsolidasi kebangsaan guna menimbang dan merumuskan perjalanan kebangsaan yang adil dan berpihak pada kepentingan umum. (syq)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun