Mohon tunggu...
Dihan Rudiantoro
Dihan Rudiantoro Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2009 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makna Gunungan pada Upacara Grebeg

4 Desember 2012   10:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:12 3265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13546175741464610361

Sebentar lagi kita memasuki bulan mulud kalau dalam kalender jawa yaitu bulan dimana nabi Muhammad dilahirkan. Biasaya pada bulan ini masayarakat jawa yang beraga islam khususya pasti banyak mengadakan upacara-upacara adat untuk memperingati lahirnya Nabi Agung Muhammad SAW. Upacara itu antara lain adalah diadakanya sekaten dan Gunungan pada saat grebeg maulid.

Pada bulan muharram seperti bulan sekarang ini alun-alun utara Kota Yogyakarata sudah dipenuhi pedagang-pedagang yang mengisi stand pasar malam. Selain pedagang biasanya alun-alun juga dipenuhi dengan stand-stand permainan yang menawarkan berbagai macam permainan. Seahingga biasanya itulah yang menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung sekaten.

Disini kami akan lebih membahas tentang simbol-simbol apa saja yang terdapat pada gunungan di upacara grebeg. Gunungan merupakan salah satu perlengkapan/sesajian pada upacara grebeg, sesungguhnya merupakan simbolyang mengandung makna luas dan mendasar. Gunungan terbuat dari berbagai macam hasil bumi seperti sayuran, buah-buahan,kue,tumpeng dan linn sebagainya. Dimana kesemua bahan tersebut sudah disucikan dan diberi mantra. Oleh karena itu gunungan dianggap mengandung kekuatan magis yang mampu menolak bala.

Ada enam macam gunungan:

1.Gunungan lanang (pria)

2.Gunungan wadon (wanita)

3.Gunungan gunungan gepak (tumpul)

4.Gunungan pawuhan (tempat sampah)

5.Gunungan dharat (bumi)

6.Gunungan kutug/bromo (api)

Disini saya akan mengambil contoh gunungan lanang untuk mencoba mengurai maknanya.

Apabila gunungan lanang diamati secara fisik, gunungan ini merupakan bentuk makro dari sesajian nasi tumpeng, dan sesajian nasi tumpeng ini adalah simbolisasi dari gunung dewata. Mungkin sekali simbolisasi ini bertolak dari konsepsi kepercayaan lama yang meyakini bahwa diatas puncak gunung adalah alam gaib empat bersemayamnya arwah leluhur dan para dewa. Barang kalipemujan pada arwah leluhur itulah yang mengilhamipembuatan sesajian berupa nasi tumpeng sebagai simbolisasi dari gunung dewata. Mungkin juga gunungan lanang merupakan stilisasi lat vital pria(phallus). Jika diperhatikan, setiap sesajian gunungan lanangdiseratai dengan sesajian nasi tumpeng yang ditempatkan dalam empat buah wadah.Itu merupakan salah satu bentuk ungkapan kepercayaan jawa,yang meyakini bahwa setiap insaneciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu disertai oleh empat unsursesaudara. Konsp itu dirangkum dalam ungkapan simbolis yaitu kadang papat kalima pancer. Selain semua yang tersebut diatas gunungan lanang menyimbolkan jagad beserta isinya yang terdiri atas unsur-unsur bumi, angkasa, api, anginte ,tumbuhan, insan, dan berbagai macam makhluk hidup lainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun