Mohon tunggu...
rahmat hidayat
rahmat hidayat Mohon Tunggu... Guru - 🐵🐵🐵

😁

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Titik Koma

16 Agustus 2022   15:34 Diperbarui: 16 Agustus 2022   15:38 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

entah dari mana awal cerita ini
perlahan menorehkan beban
menancapkan duri yang semakin menghujam
hari semakin terasa lamban

layaknya kotak pandora
yang penuh misteri
seperti tanah tanpa hujan
gersang tiada kehidupan

setiap tarikan napas berselisi
bertengkar hebat dengan hati
curam menakutkan
mematahkan nyali untuk melangkahkan kaki

sang putri duduk disinggasana
jelata berteriak meminta
dari sudut hitam tanpa celah
harap adalah murka para dewa

@r_hidayat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun