Terlepas dari berbagai alasan dilengserkan dari jabatannya, pihak dari Suharso tidak tinggal diam, mereka pun mengadakan rapat bersama jajaran partai di Hotel Aston. Hasil rapat tersebut menyatakan dengan tegas bahwa keputusan rapat pimpinan harian maupun mukernas tidak sah.Â
Namun, hasil daripada rapat tersebut rasanya sia-sia, karena pihak dari Mardiono pun juga mengajukan dokumen struktur kepengurusan baru kepada Kemenkumham dan nama Suharso sudah tidak tercantum didalam kepengurusan partai PPP. Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, turut mengkonfirmasi ihwal penyerahan dokumen ke Kemenkumham. Kendati begitu, dia mengatakan perubahan dalam struktur pengurus hanya pada posisi ketua umum.
Inti dari dilengserkan nya Suharso bukan hanya persoalan "amplop kiai, namun lebih dari itu. Seperti yang telah dikatakan oleh Asrul dan Achmad, adanya perbedaan pendapat dan tidak lagi sejalan antara Suharso dengan Istana. Alasan dilengserkan nya Suharso kebetulan juga diperkuat oleh perkataan nya mengenai amplop kiai. Inilah yang membuatnya lengser dari jabatan nya sebagai Ketua Umum Partai PPP.
Opini publik telah digeser untuk beranggapan bahwa pemakzulan tersebut dilakukan karena salah nya Suharso yang telah menghina kiai di hadapan KPK. Sejatinya, ada alasan lain yang lebih dari itu yaitu, seperti usaha untuk membuat IKN menjadi PSN salah satunya, dan mungkin saja ada yang lebih dari itu...Â
