Mohon tunggu...
Dien Mahdi
Dien Mahdi Mohon Tunggu... Sales - Sampit - Kalimantan Tengah

Jangan Biarkan Waktu Berlalu Begitu Saja!!!

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Eksplore Tanjung Puting National Park Part3 - Rahabilitasi Orangutan

25 September 2020   10:34 Diperbarui: 25 September 2020   10:42 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah perjalanan yang panjang, kelotok kami bersandar di dermaga yang ada di Camp Leakey. Sebelum menuju tempat rehabilitasi Orangutan, terlebih dahulu kami dikumpulkan oleh pemandu wisata untuk mendengarkan arahan dan aturan yang yang ada disini. Yang ternyata setiap pengunjung disini harus tenang agar Orangutan tidak merasa terganggu dengan keberadaan pengunjung.

Selesai mendengarkan arahan guide dan berdoa kami berjalan memasuki hutan, tak berapa lama kami sampai di pintu gerbang Camp Leakey. Kami diminta untuk mengisi daftar tamu oleh petugas yang bekerja di Hutan Lindung ini. Saat giliran saya mengisi, saya sempatkan untuk membaca wisatawan dari mana saja yang berkunjung kesini, tak saya sangka wisatawan dari Australia,German,Inggris,Belanda dan negara-negara di belahan dunia lainnya sudah pernah berkunjung kesini, Hmm... mantap.

Kami melanjutkan perjalanan, tak jauh kaki kami melangkah, seakan-akan kedatangan kami di sambut oleh Orang Utan, dia berdiri di samping jalan dan memandang kearah kami. Karena baru kali ini kami jumpa langsung dengan hewan "Endemik Kalimantan" ini di alam terbuka, kami sedikit riuh dan diingatkan guide untuk tetap tenang. Kamiberhenti sejenak melihat Orang Utan yang menyambut kami ini, dari penuturan guide, nama Orangutan yang didepan kami ini adalah Tom. Jadi setiap Orangutan yang direhabiltasi disini  informasinya akan diberi nama. 

Tom berjalan seakan menuntun kami menuju tempat yang kami tuju, kamipun berjalan pelan mengikuti Tom, hingga pada akhirnya Tom menjumpai pohon besar disamping jalan dan ia naik seakan mempersilahkan kami melanjutkan perjalanan. Sampai di perumahan dari kayu, yang ternyata adalah Galeri yang berisi informasi tentang Orangutan yang direhab disini. Sedih kala menjumpai salah satu poto Orangutan yang sebelum dilepasliarkan, ternyata ia mendapat perlakuan yang "sadis" oleh oknum yang tak berkemanusiaan. Padahal hewan ini jika kita tidak menggangu ia tak akan membahayakan, tutur guide. Ia memasuki area perkebunan, hanya karena tempat ia mencari makan sudah terbatas.

Cukup kami menggali informasi di Galeri Orangutan, kami melanjutkan perjalanan ke tempat pemberian makan Orangutan, kira-kira sekitar 20 menit kami berjalan, kami sudah sampai ditujuan. Disini ternyata sudah banyak  wisatawan lain yang menunggu saat-saat petugas memberi makan. Tak lama kami menunggu, karena kebetulan kami sampai disini sudah jam tiga sore. Waktu dimana petugas memberi makan, terdengar suara teriakan yang has dari petugas, yang ternyata suara tersebut merupakan cara petugas memanggil Orangutan, cukup unik menurut saya.

Tak berapa lama, datanglah satu ekor Orangutan ke lokasi petugas yang sedang menaruh makanannya, selang berapa lama datang tiga ekor Orangutan dan sekitar pohon lokasi ini tak bisa saya hitung lagi beberapa Orangutan antri untuk mengambil makan. Disini saya jadi kagum, bagaimana tidak, Hewan saja saat mau makan, ternyata ada tata cara yang mereka lakukan. Jadi pertama kali yang makan tersebut ialah "Sang Raja Orangutan", baru diikuti segerombolan lainnya. Wahwahwah.... pengalaman luar biasa bisa menyaksikannya.

Lama kami menyaksikan Orangutan makan, sampai waktunya kami memutuskan pulang, kembali kami melanjutkan perjalanan menuju kelotok untuk kembali berlayar. Kali ini perjalanan mulai terasa capek, karena kami jalannya sudah tidak seperti berangkat tadi, yang banyak berhenti. Sesampai di kelotok, benar-benar kami dibuat senyamannya oleh tim Tour Guide, bagaimana tidak, baru saja kami sampai, makanan dan minuman yang menyegarkan sudah disiapkan Acil di kelotok. Sontak saja, kami serbulaaaahhh.... (hahaa).

Pada saat berlayar pulang kembali saya dibuat terkagum akan alam ciptaan Tuhan, kami menikmati senja begitu indahnya, tepat dihadapan kami adalah matahari yang akan meninggalkan singasananya. Penutup perjalanan yang sempurna.

Saya yakin, akhir dari sebuah kisah perjalanan ini hanyalah gerbang pembuka untuk kisah yang jauh lebih indah. 

Selalu ingat, tetap bermasyarakat madani

Tetap jaga kelestarian alam

Saya Dien_Mahdi

Salam Literasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun