Jam ditangan saya sudah jam sepuluh lewat, namun kami masih saja asik bercerita, karena terbawa suasana malam... kami bercerita sedikit horor. Pengalaman saya merasakan kalau saat itu saya diikuti mahkluk "tak kasat mata". Duuuhhh, saya jadi merinding.
Cerita horornya saya ceritakan dilain waktu ya, hehe...
Sampai waktunya, akhirnya kami masuk tenda dan tidur. Sekitar jam empat subuh kami terbangun sembari menunggu matahari terbit. Luar biasa... kami dibuat terkagum pada pemandangan sunrise pagi ini, indah sekali.
Sampai waktunya haripun siang, kami masak untuk sarapan pagi dan bersiap untuk pulang. Sebelum pulang kami memutuskan untuk melangkahkan kaki ke padang Sabana dan Air Terjun Merah di Desa Kalap, lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat kami bermalam, hanya sekitar dua puluh menit perjalanan naik roda dua. Ini pengalaman pertama saya kesini, ternyata wow...Amazing! kami dapat bonus keindahan alam lagi. Sangat recomend bagi kalian yang suka traveling di alam terbuka.
Nah bagi teman-teman  yang liburan ke lokasi Air Terjun ini, sama-sama menjaga ya, jangan buang sampah sembarangan. Karena akan merusak keindahan alam, juga membuat orang lain ikut-ikutan, Hargai pemberian Tuhan.
Saya yakin, saat seperti ini kita memelihara rasa takut. Toh! rasa takut tersebutlah membuat kita waspada dan mawas diri. Saya percaya, diantara begitu banyaknya jalan buntu, kita akan saling bantu.Â
Suasana ini pasti kami kangeniÂ
Saya Dien Mahdi
Tetap bermasyarakat madani
Salam dari pesisir negeri
Jaya Karet, 19 September 2020