#DemiIndonesia Mandiri Pangan
Program Desa Mandiri Pangan dalam rangka pengentasan kerawanan pangan sudah berlangsung selama 9 (sembilan) tahun (2006-2015).
Pada beberapa lokasi di seluruh propinsi dan beberapa daerah sudah mereplikasi dengan pendanaan dari APBD.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, pelaksanaan kegiatan Desa Mandiri Pangan dirasakan cukup berhasil, terutama dalam hal: kelembagaan masyarakat (70 %); pengentasan rawan pangan dan kemiskinan (70 %); dan keberlanjutan program (70 %).
Pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk mendorong terciptanya kemandirian pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Berbagai langkah pun telah dilakukan, salah satunya memastikan agar gabah petani dibeli seharga Rp 6.500/kg.
Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pihaknya bakal melakukan tindakan tegas kepada tengkulak yang berani membeli gabah petani di bawah Rp 6.500/kg.
Sebab pembelian harga gabah sebesar Rp 6.500/kg sudah sesuai dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Umum PAN ini meminta agar setiap kepala daerah untuk terus melakukan pengawasan agar gabah petani dibeli dengan harga yang telah ditetapkan. Apalagi saat ini, sejumlah daerah sedang mengalami masa panen raya.
"Petani harus dibeli gabahnya Rp 6.500 saya minta tadi dimandori dan diawasi. Bupati paling tidak rapat 2 minggu sekali dengan kadesnya dengan camatnya dimonitor," ujar Zulhas.
DemiIndonesia Mandiri Pangan diyakini dapat menjadi langkah besar untuk membawa RI semakin dekat dengan swasembada pangan.
Acara ini sekaligus merayakan hasil kerja keras para petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Pemilihan Ngawi sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan. Pasalnya, Ngawi didaulat menjadi Lumbung Pangan Nasional.
Selain itu, Ngawi juga memiliki lahan pertanian yang luas, produksi padi melimpah, serta inovasi di sektor pertanian.
Hal itu membuat Ngawi menjadi salah satu daerah penyokong utama ketahanan pangan di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI