Mohon tunggu...
diego fawzi
diego fawzi Mohon Tunggu... -

its all good

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siul Menyiul Soal Tempat Hiburan Malam

15 Februari 2018   16:20 Diperbarui: 15 Februari 2018   17:05 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah di suatu desa, ada seorang anak kecil yang melapor ke warga desa bahwa serigala menyerang ternaknya. Setelah warga desa berkumpul untuk menolongnya, ternyata tidak ada hewan karnivor tersebut. Mereka bertanya ke anak ini, "mana serigalanya?". Ia menjawab, "tidak ada, aku cuma bercanda". Warga desa menhadi kesal, karena waktu mereka terbuang hanya untuk mengurusi sebuah "prank". 

Suatu hari ternaknya benar-benar diserang dan dimakan serigala, lalu anak ini bergegas ke warga desa untuk meminta bantuan. Sayangnya, warga desa tidak ada yang percaya dengannya. Meski dia telah memohon dan berusaha meyakinkan bahwa serigala itu ada. Tapi usahanya sia-sia. Dia kembali ke rumah, dan yang dia temui hanyalah sisa-sisa ternaknya dulu. Sambil membersihkan sisa ternaknya, ia tidak menyadari serigala mengendap-endap mengintai di belakangnya.

Sepenggal kisah "The Boy Who Cried Wolf" oleh Aesop tersebut mengajarkan bahwa sekali kita berdusta, orang lain tidak akan percaya. Meski hanya sebuah dongeng, terdapat pelajaran yang berharga di sana. Masuk akal bahwa praduga orang lain ketika mendengar ucapan orang yang berbohong adalah dia akan bohong kembali.

Cerita dongeng tersebut dapat dikaitkan dengan kejadian yang terjadi beberapa hari yang lalu. Sebuah tempat hiburan malam bernama 4Play dilaporkan melakukan kegiatan prostitusi dan mengaku bersalah serta telah ada Berita Acara Pemeriksaan (BAP), kata gubernur Jakarta Anies Baswedan (Tempo.com). Akan tetapi, tidak lama beselang, Legal Consultant 4Play, Lina Novita, mengatakan bahwa 4Play tidak pernah membuat pengakuan bersalah terkait praktik prostitusi (Tempo.com).

Jadi siapakah "The boy who cried wolf?". Apakah bapak Anies yang terburu-buru memberikan pernyataan? Atau pihak 4Play yang mencari-cari alasan?. Siapapun yang benar dan salah, ingat, warga susah untuk kembali percaya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun