Mohon tunggu...
diyah
diyah Mohon Tunggu... Freelancer - Dee

lulusan antropologi

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Blusukan Kuliner di Kota Tua Jakarta

10 Juni 2018   11:42 Diperbarui: 11 Juni 2018   11:56 1975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang ini, kita bisa menemukan banyak kafe menjamur di kota-kota besar. Bahkan makan dan minum di kafe sambil ngobrol-ngobrol, menikmati musik, sudah jadi kebiasaan masyarakat kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor atau Bandung.  Suasana yang nyaman, sambungan internet gratis, makanan dan minuman yang enak, hiburan gratis serta dapat duduk lama, alasan-alasan masyarakat terutama kaum muda dari kalangan kelas menengah ke atas lebih suka berada di caf daripada di restoran. 

Melihat gaya hidup kalangan muda ini, para pengusaha caf pun bersaing menciptakan keunikan dari cafenya untuk memanjakan konsumen ini. Salah satu caranya dengan mendirikan caf di bangunan-bangunan lama yang di renovasi, seperti yang dilakukan di berbagai banyak negara di dunia. Misalnya di National Museum of Singapore, ada caf kecil yang cozy di dalam museumnya. Lalu bagaimana dengan museum di Indonesia? Tidak mau ketinggalan, beberapa museum mulai membuka caf di dalam museum. Kalaupun tidak memungkinkan di dalam museum, ada caf yang lokasinya tidak jauh dari museum, seperti yang kita bisa lihat di kawasan kota tua Jakarta.

Yuk kita lihat caf-caf apa saja yang ada di dalam museum dan di bangunan lama di kawasan kota tua Jakarta ini sebagai referensi.

1. Canteen Museum Bank Indonesia

Caf ini belumlah lama di buka, namun cukup nyaman apabila mau nongkrong disini. Harganya juga cukup terjangkau, dan kita bisa memasuki caf tanpa perlu masuk ke museum meskipun lokasi caf berada di Gedung Museum Bank Indonesia, tepatnya di bagian samping museum. Sehabis berjalan-jalan kelliling museum, atau sebelum ke museum, tempat ini menjadi pilihan tepat untuk beristirahat. Caf bernama Canteen ini buka sampai jam 19.00 saja

2. Kedai Seni Jakarte

Bangunan caf yang lebih sering disebut dengan kedai ini, awalnya merupakan perusahaan asuransi milik Belanda, Batavia Zee een Brand Assurantie Maatschaapij, yang dibangun pada 1913. Pada masa kemerdekaan, bangunan kolonial di sekitar kota tua diambil alih oleh orang Indonesia, termasuk keluarga suami ibu Susi Ratna, pemilik Kedai Seni Djakarte. Di tahun 1983, bangunan ini sempat menjadi gudang obat alkohol untuk apotik-apotik. Sayangnya pada tahun 1990, gudang ini tidak terpakai lagi. Sekian lama terabaikan, tahun 2012, pemerintah daerah DKI Jakarta menegur pihak keluarga untuk mengurus bangunan tersebut, dan dijadikanlah kedai dan galeri.

Menu makanan dan minuman disini cukup terjangkau. Di bagian atas, suasananya lebih tenang di bandingkan dengan di bawah. Karena itu jika ingin makan atau mengobrol dengan tenang, lebih baik memilih tempat di atas. Bangunan kedai ini juga sudah diperbarui ulang oleh UNESCO pada tahun 2015 sehingga tempatnya lebih rapi, bersih, dan nyaman.

3. Kopi Bangi 

Di sebelah Kedai Seni Djakarte, terdapat caf yang spesialisasinya kopi. Kopi Bangi. Kafe atau kedai kopi berasal dari Malaysia ini, sudah berada sejak tahun 2011 di Indonesia, dan salah satu cabangnya berada di kawasan Kota Tua. Harga di dalam kedai kopi dan restaurant ini, cukup terjangkau, tempatnya juga penuh dengan sudut-sudut untuk berfoto-foto.

4. Historia Caf dan Bar 

Nah kalau caf yang satu ini, tempatnya cozy dengan mural gambar masyarakat pada pemerintahan kolonial Belanda. Seru melihatnya, dan sangat instagrammable. Karena itu caf ini sering digunakan untuk pemotretan atau workshop fotografi.  Jalan masuk ke caf ini juga menarik karena terdapat berbagai rempah di dalam toples yang berjajar di lorong jalan masuk caf. Makanan yang disajikan di sini yaitu makanan Indonesia, dan western. Di bagian atas caf ada ruangan kosong yang bisa disewa untuk pameran dll.

5. Batavia Market 

Jika ingin menikmati makanan dengan tampilan yang indah, karena dibuat dengan cita rasa seni kuliner, maka disinilah tempatnya. Selain itu, kita bisa menikmati karya-karya seni yang dibuat dengan dedikasi tinggi di tempat ini. Harganya memang agak sedikit mahal, namun bagi penikmat dan pemuja seni, harga tersebut tidak sebanding dengan kepuasan yang didapat.

6. Cafe Batavia 

Caf ini merupakan caf tertua yang ada di kawasan kota tua Jakarta. Berada di bangunan tua bergaya kolonial yang megah, caf ini berlokasi tepat di depan Museum Sejarah Jakarta. Makanan di caf ini yaitu Indonesia, Chinese, dan Western. Harganya agak mahal, namun tempatnya memang mewah, dan berkelas. Kalau ingin menikmati makan malam elegan, disarankan untuk mengunjungi tempat ini.

7. Gedung Kerta Niaga

Tempat ini belumlah lama dibuka. Disini, terdapat berbagai macam outlet makanan, campuran Indonesia, Chinese, Western, Japanese, semuanya ada, dan pernak pernik. Semacam food court sebetulnya. Hal yang menarik dari tempat ini yaitu berlokasi di bangunan tua, dengan beberapa bagian dindingnya yang sengaja diperlihatkan bata merahnya, sehingga cocok menjadi tempat berfoto.

8. Food Court 

Ingin mencoba beragam makanan, dengan harga yang tidak mahal? Coba di Food Court di salah satu bangunan tua di kota tua Jakarta, tepatnya di belakang caf historia, menghadap ke kali besar. Food court yang baru dibangun pada tahun lalu ini, terdiri dari koperasi para pedagang kaki lima di kota tua Jakarta.

9. Kantin Megarasa

Nah kalau kantin ini, harganya terjangkau dan menjadi tempat favorit para fotografer berkumpul. Karena terdapat studio foto di atasnya. Sayangnya kantin ini hanya buka sampai jam 18.00 saja, jadi apabila ingin menikmati hidangan Indonesia dan Chinese Food disini, bisa datang pagi atau makan siang.

10. Padang Merdeka 

Sebetulnya ini bukanlah caf, melainkan rumah makan padang. Hanya rumah makan ini lebih elegan interiornya, dan berada di bangunan tua. Berlokasi di depan gedung BNI, restoran ini baru dibuka pada tahun lalu.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Selain cafe-cafe tersebut, juga ada restoran fast food di kawasan Stasiun Kota, dan pedagang kaki lima di sekitar Taman Fatahillah, serta di dalam Museum Sejarah Jakarta, berupa kerak telor, es selendang mayang, dan rujak bebek. Yuk, wisata kuliner ke kawasan kota tua Jakarta sekarang.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun