Mohon tunggu...
made didi kurniawan
made didi kurniawan Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis Lepas

Penelitian 🕵️dan Penulis Lepas Artikel Ilmiah dan Populer ✍️

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seni Kegagalan: Mengapa Konspirasi Itu Mustahil?

16 September 2025   16:31 Diperbarui: 16 September 2025   16:31 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyimpan rahasia besar? Semakin banyak orang, semakin sulit! (Sumber: Gemini AI)

Ketika sebuah peristiwa besar terjadi, entah itu krisis ekonomi, tragedi nasional, atau penemuan ilmiah yang mengejutkan, sering kali muncul bisik-bisik di balik layar. Narasi tentang "sekelompok elite rahasia" yang mengendalikan segalanya, yang kita kenal sebagai teori konspirasi, selalu menemukan tempat di telinga publik. Namun, meskipun alur ceritanya begitu meyakinkan, dalam praktiknya, sebuah konspirasi skala besar hampir mustahil untuk berhasil.

Mengapa demikian? Jawabannya terletak pada dua elemen sederhana namun fatal: sifat manusia dan hukum probabilitas.

1. Masalah Kepercayaan dan Komunikasi

Konspirasi memerlukan kerja sama. Semakin besar konspirasinya, semakin banyak orang yang harus terlibat---dari perencana, pelaksana, hingga mereka yang bertugas menutup-nutupi jejak. Dan di sinilah masalah utama muncul. Manusia pada dasarnya tidak sempurna. Kita rentan terhadap emosi, motif pribadi, dan yang terpenting, kesalahan.

Bayangkan sebuah konspirasi yang melibatkan puluhan atau ratusan orang. Setiap individu memiliki alasan sendiri untuk terlibat, entah itu karena uang, ideologi, atau paksaan. Namun, setiap individu juga memiliki risiko untuk:

Merasa bersalah: Tekanan psikologis karena menyimpan rahasia besar bisa menyebabkan seseorang membuat pengakuan atau membocorkan informasi.

Kecewa atau sakit hati: Jika salah satu konspirator merasa dikhianati atau tidak mendapatkan apa yang dijanjikan, dia bisa menjadi pihak yang pertama membocorkan rahasia.

Kecelakaan dan ketidaksempurnaan: Kesalahan kecil dalam komunikasi, dokumen yang tidak sengaja tertinggal, atau percakapan yang tidak sengaja terdengar bisa meruntuhkan seluruh rencana yang telah disusun dengan hati-hati.

Contoh nyata adalah skandal Watergate di Amerika Serikat. Awalnya, rencana penyusupan ke markas Partai Demokrat di Washington DC pada tahun 1972 dirancang oleh sekelompok kecil orang. Namun, kegagalan operasional dan upaya penutupan yang melibatkan banyak pihak di Gedung Putih menyebabkan kebocoran yang tak terhindarkan. Pada akhirnya, dua jurnalis, Bob Woodward dan Carl Bernstein, berhasil mengungkapnya melalui sumber anonim, "Deep Throat," yang menunjukkan bahwa bahkan dengan kekuasaan tertinggi sekalipun, konspirasi tetap rentan.

2. Hukum Probabilitas dan Kekacauan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun