Mohon tunggu...
Didik Pambudi
Didik Pambudi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyuka Musik dan Sastra

bekerja di bidang media

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tanggapan Saya atas Pernyataan Marzuki Alie di Twitter

19 Desember 2014   03:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:00 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pembaca Kompasiana,

Rabu pagi (17/12) saya mengirimkan link tulisan saya di Kompasiana http://politik.kompasiana.com/2014/12/17/siapa-yang-tak-demokratis-bung-pasek-697298.html ke akun pribadi Marzuki Alie, Mantan Ketua DPR-RI, di Twitter https://twitter.com/marzukialie_MA/status/545092203664519170

Tidak berapa lama Marzuki Alie membalas tulisan tersebut dengan menulis cukup panjang di akunnya https://twitter.com/marzukialie_MA/with_replies

Berikut ini adalah pernyataan Marzuki Alie dan tanggapan saya atas pernyataan tersebut. Sengaja  pernyataan Marzuki Alie saya beri nomor urutan agar memudahkan untuk membacanya.

Tabik

1. maaf kalau anda menyinggung ttg keterpilihan di dapil III DKI sy sampaikan tdk ada Ketua DPR 2 x, mk sy pastikan utk berhenti

2. sy tdk kampanye di dapil Saya, tapi kampanye se Indonesia, krn PD sdg terpuruk. Silahkan tanya apa yg saya bantukan utk kader

3. sy cinta PD, sy bekerja bukan bicara. Sama saat saya sekjen, sy bekerja tulus, dan PD menang. Konsolidasi dan pembinaan

tanggapan saya:

Pak Marzuki Alie, sebelumnya mohon maaf karena saya lama membalas pernyataan Bapak. Tanggapan saya ini pun bukan untuk berpolemik tetapi semata untuk memberikan penjelasan dari mana pemikiran saya berawal. Hal ini pun saya lakukan sebagai kader untuk saling mengingatkan agar Partai Demokrat (PD) yang kita cintai ini bisa semakin besar.

Langkah ini semata atas nama pribadi, tidak ada kaitan dengan Partai Demokrat secara organisasi, sehingga saya menulisnya di akun pribadi. Baik di kompasiana, Face Book, maupun Twitter.

1-3 Saya tentu menghargai pernyataan Pak Marzuki bahwa Bapak menyatakan berhenti sebagai Ketua DPR dan tidak kampanye di dapil.

Begitupun data yang ada di saya menyatakan, Bapak memang gagal terpilih sebagai wakil rakyat . Cek di http://parlemenews.com/2014/05/marzuki-gagal-kembali-senayan/#.VJFuxDGUd8F

Tidak ada maksud saya untuk mendiskreditkan Bapak. Justeru saya mencoba mengingatkan Bapak agar tidak terlalu jauh melangkah yang ujungnya hanyalah kegagalan bahkan bisa saja memecah partai kita karena adanya loyalis-loyalis Bapak. Hal ini tentu sangat dihendaki kaum pengingin rusaknya demokrasi di Indonesia dengan menghancurkan partai-partai sebagai pilar-pilarnya.

Apa yang Bapak berikan ke kader PD tentu menjadi catatan tersediri. Kader-kader PD akan mengingatnya dan semoga Tuhan Yang Mahabaik membalasnya

4. selama ini saya diam tetapi selalu dipojokkan dan dicurigai. Kalaupun nanti saya maju demi PD, bukan karena ambisi pribadi

5. namun sampai saat ini Sy fokus bekerja mengurus pendidikan dan bisnis saya disamping kerja sosial.

6. saya sepakat apabila ada keinginan kader utk mendukung sby secara aklamasi, itu juga demokrasi, hrs dihormati

Tanggapan saya:

Adalah hak Bapak untuk menginginkan maju dengan alasan demi PD. Tetapi tentu saya juga punya hak untuk merasa berkewajiban mengingatkan Bapak agar tidak maju semata-mata demi kejayaan PD.

Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah satu putera terbaik bangsa. Capaian dan prestasinya dalam dua periode memimpin RI, dengan dipilh rakyat secara langsung (batas maksimal sesuai konstitusi), tidak saja dihargai rakyat Indonesia tetapi juga bangsa-bangsa dunia.

Raihan dan prestasi itu tentu sangat membanggakan dan membahagiakan kader PD, partai  yang diprakarsai Pak SBY  keberadaannya.

Adalah hal yang wajar dan logis jika para kader PD berharap agar Pak SBY mau dipilih kembali menjadi Ketua Umum PD. Melihat kualitas beliau, tentu pula wajar jika para kader berharap pemilihan itu berlangsung secara aklamasi. Sebab itu juga demokrasi (seperti Bapak juga menyatakannya).

7. tapi sy prihatin manakala dukungan itu sebagian dipaksakan dengan ancaman pemecatan oleh Ketua2 DPD.

8. kita gak usah membohongi diri, Allah itu Maha Tau, tdk akan berkah PD kalau dilakukan dengan cara2 demikian, saya miris se x

9. sy sedih mereka dipecat tanpa alasan, mereka menelpon saya, mengadu. Sy bilang tandatangan aja gak masalah, kalau itu terbaik

Tanggapan saya:

Saya tidak pernah mendengar pemaksaan itu. Setahu saya, para kader se-Nusantara, bahkan secara terbuka, memang menyatakan dukungannya kepada Pak SBY agar bersedia kembali memimpin PD.

Tetapi adalah data dan fakta berita-berita (sebagian kecil saja) yang menyatakan dukungan secara terbuka dan kompak pada Pak SBY di bawah ini:

http://www.beritasatu.com/politik/234014-kongres-pd-2015-demokrat-sulteng-final-dukung-sby.html

Petikannya: ...Pengurus PD se-Sulteng sepakat untuk kembali mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum periode 2015-2020.

“Dukungan itu sudah final yang disepakati pada rapimda Demokrat Sulteng baru-baru ini. Salah satu rekomendasi rapimda tersebut adalah kembali mendukung SBY pada kongres tahun depan,” kata Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng, Zulfakar Nasir, Selasa (16/12)....

http://news.liputan6.com/read/2138346/kader-se-gorontalo-dukung-sby-jadi-ketua-umum-dpp-demokrat

Petikannya: ...Menurut Ketua DPD Partai Demokrat Gorontalo Gusnar Ismail, seluruh pengurus cabang dan pengurus daerah telah sepakat untuk mendukung mantan presiden Indonesia tersebut untuk kembali menjadi ketua umum partai.

Gusnar menilai, SBY layak menjadi ketua lantaran merupakan sosok yang membangun partai Demokrat...

http://www.celebesonline.com/2014/12/16/demokrat-sulsel-dukung-sby-dipilih-secara-aklamasi/

Petikannya: ... Pengurus daerah Partai Demokrat se-Sulawesi Selatan mendukung dipilihnya kembali bekas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara aklamasi menjadi ketua umum pada Kongres Partai Demokrat...

http://www.demokrat.or.id/2014/12/sby-bertemu-kader-pd-se-kalimantan/

Petikannya: ...Suryadman Gidot kemudian menyampaikan isi hati dan harapan dari pengurus DPD dan DPC, PAC dan seluruh kader Partai Demokrat di Kalimantan. Isi hati tersebut adalah: melihat situasi dan keadaan saat ini, mereka mohon agar SBY bersedia untuk kembali memimpin Partai Demokrat lima tahun mendatang....

Pak Marzuki, sebagai politisi kawakan (berpengalaman luas), tentu Bapak paham bahwa dukungan dari luar Pulau Jawa itu adalah dukungan dari seluruh pemilik suara. Tanpa perlu saya sampaikan, Bapak juga tahu bahwa kader pemilik suara se-Pulau Jawa sudah pula menyatakan dukungannya agar Pak SBY dipilih secara aklamasi.

Berita-berita di atas, menunjukkan bahwa kader yang jauh dari pusat pun sudah menyatakan dukungannya secara terbuka untuk memilih aklamasi. Jadi bukan melalui pemaksaan seperti Bapak katakan (dengan nara sumber yang anonim).

Peristiwa yang ada, nyata (secara terang) menunjukkan Pak SBY memang dikehendaki hampir seluruh pemilik suara agar dipilih aklamasi.

Jadi, sekali lagi, pernyataan saya bahwa Bapak tidak dikehendaki kader sebagai Ketua Umum PD, hanyalah bentuk dari upaya saya menyampaikan kebenaran kepada Bapak.

Tentu saja banyak lagi berita yang menyatakan ini hanya klaim dan sebagainya. Tetapi, Alhamdulillah, berita-berita itu hanya bersumber dari mereka yang tidak memiliki hak suara.

10. sampai saat ini tdk ada satupun sy menghubungi ketua2 dpc utk penggalangan, tapi kalau terus menerus dipojokkan, adilkah itu

11. kalau memang anda2 menginginkan itu, pasti saya izin ke pak SBY sebagai sopan santun sebagai kader, bukan saling menghina

12. sy menghormati beliau, saat KLB beliau minta dukung, saya kumpulkan pendukung saya utk mendukung SBY agar aklamasi

13. semua pendukung saya marah, kenapa tidak saya, krn dari 3 calon, tinggal saya sendiri. Saya jawab, demi kebaikan PD

14. tapi apakah pengorbanan itu dihormati, tapi tetap saja dicurigai. Bagaimana mungkin PD bisa besar antar kader saling curiga

Tanggapan saya:

Terima kasih atas klarifikasi Pak Marzuki. Karena awalnya saya beranggapan, Bapak memang pernah berencana untuk maju sebagai Ketua Umum PD pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang lalu. Sesuatu peristiwa (pertemuan Bapak dengan kader) yang membuat saya tambah yakin bahwa Bapak memang sangat berkeinginan menjadi Ketua Umum PD termasuk pada periode mendatang.

Sekadar mengingatkan, link di bawah ini adalah ketika Pak SBY megirimkan pesan pendek ke Bapak karena Bapak mengumpulkan para pendukung, menjelang KLB PD di Bali:

http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/03/27/mkb1qh-ini-sms-sby-buat-marzuki-alie

Isi pesan pendek Pak SBY:

...1. Saya menerima informasi dari beberapa sumber bahwa Pak Marzuki Alie mengumpulkan para Ketua DPC PD di sebuah tempat di Jakarta. Informasi yang lain juga saya terima ttg hal itu, yang tidak patut utk saya ungkapkan di SMS ini. Saya khawatir kejadian Kongres PD 2010 terulang kembali, termasuk terjadinya kasus-kasus yg memalukan.

2. Saya tidak tahu apa yang menjadi agenda Pak Marzuki Alie di kala partai kita masih berada dalam cobaan seperti ini. Mengapa harus mengumpulkan lagi para Ketua DPC seperti itu. Sementara Pak Marzuki sudah bertemu saya langsung, dan berjanji utk menjaga situasi yang teduh berkaitan dgn KLB tanggal 30 Maret 2013 mendatang.

3. Saya ingatkan, siapa yang menciderai kepentingan partai hanya utk memenuhi kepentingan pribadinya, adalah yang akan menghancurkan partai kita. Ini peringatan saya.

4. Kalau demikian halnya, para Ketua DPD PD saya persilahkan utk bertanya kepada seluruh kader PD, apakah mau bersatu utk kepentingan partai, atau memilih utk mendukung kepentingan orang-seorang. Saatnya utk memilih.

5. Kalau para Ketua DPD PD tidak bisa berkomunikasi dgn para Ketua DPC PD, demi utk kepentingan PD, temukan saya langsung dgn para Ketua DPC PD. Maunya apa ? Masih mau bersatu utk PD & utk kepentingan Pemilu 2014 mendatang, atau memilih utk memenuhi kepentingan orang-seorang. Saatnya pula utk memilih. Ma'af, sejak PD berdiri baru pertama kali ini saya mengatakan seperti ini. Sudah cukup lama saya menahan diri. Sekarang tidak bisa lagi. Demi Partai Demokrat yang kita cintai, saya akan mengambil segala risiko.

6. Berkali-kali kita bersepakat dan benar-benar mengerti bahwa KLB ini sesungguhnya tidak perlu terjadi. Ini boleh dikata KLB " kecelakaan ". Mengapa masih ada yg bermanuver ke sana ke mari....

Jika ternyata dugaan saya salah dan Bapak telah pula menyampaikannya terang benderang ke Pak SBY sebelum KLB Bali, maka maafkanlah saya.

Permohonan maaf juga untuk Pak SBY, jika pesan pendek tersebut sesungguhnya telah diklarifikasi dan hanya kesalahpahaman saja sehingga tak pantas lagi untuk dibicarakan.

Pak Marzuki, bagaimanapun saya akan banyak belajar dari Bapak bagaimana cara mencintai PD, ketika Bapak membuktikan tidak berambisi maju, jika bukan karena diinginkan mayoritas kader PD.

Tanpa berusaha menilai, bukankah hal yang nyata bahwa Pak SBY pun sangat menghargai Bapak? Bukankah Bapak diberi kepercayaan sangat besar, sebagai Ketua DPR, posisi yang sesungguhnya setara dengan Presiden--dalam konteks trias politica?

15. yg paling memprihatinkan, saling menghujat, tdk ada tindakan partai sama sekali, shg saling menghujat sesama kader keterusan

16. pdhal kode etik jelas mengatur, tapi karena yg menghujat itu sengkuni, tdk ada tindakan, itu yg membuat PD semakin terpuruk

17. kalau anda2 cinta dg PD, marilah kita saling menghargai dan janganlah saling mendzolimi. PD akan besar bila kader bersatu

18. masalah kongres, jangan menjadikan kita terbelah. Kalau anda2 yg membelah jangan salahkan kalau nanti ada tandingan

Tanggapan saya:

Hingga detik ini, saya merasa tidak satu pun kalimat saya yang menghujat Bapak. Saya hanya mengingatkan demi kebaikan PD; kebesaran PD; kehormatan PD.

Saya hanya berusaha menyampaikan kepada Pak Marzuki agar berhati-hati dengan orang-orang yang ingin menghancurkan PD. Bahkan lebih jauh adanya pihak-pihak yang ingin mengadu domba dan memecahkan PD. Lebih jauh lagi berusaha menghancurkan partai-partai politik hingga berakibat punahnya demokrasi di negara ini, mengingat partai politik adalah pilar-pilar demokrasi itu.

Saya tidak bisa membayangkan ketika di Republik Indonesia hanya ada satu partai politik saja.

Tentu saja, saya meyakini, orang-orang seperti Bung Gede Pasek Suardika tidak memiliki kemampuan menghancurkan PD. Meski terus-menerus mendiskreditkan Pak SBY dan menyemangati Pak Marzuki untuk maju di Kongres PD mendatang.

Sila disimak:

https://twitter.com/G_paseksuardika/status/544678828203720705

isinya: Selamat utk @marzukialie_MA ikut meramaikan bursa ketum Kongres PD. Semoga sukses.

https://twitter.com/G_paseksuardika/status/543048041523978240

https://twitter.com/G_paseksuardika/status/544302244942721025

Begitupun jika pernyataan atau tanggapan pribadi saya (yang semata-mata demi kepentingan PD)  dianggap menyalahi Kode Etik PD, saya bersedia diperiksa Komisi Pengawas PD; untuk selanjutnya, jika diindikasikan bersalah,  disidang oleh Dewan Kehormatan PD.

19. sy berdoa kita tetap bersatu. Mengurus partai bukan masalah publik, tapi komjtmen dan kompetensi utk membangun partai

20. agar PD besar, marilah kita  cari figur capres 2019 utk diunggulkan seperti 2004 dan 2009

21. kita punya Sukarwo, Hasan Basri agus, Zaenul Majdi dll utk diunggulkan dan kita menyiapkan kendaraannya.

22. salam demokrat untuk Indonesia

Tanggapan saya:

Amin. Saya pun berdoa untuk hal itu, Pak Marzuki.  Saya juga sepakat banyak sekali kader PD yang baik, yang layak untuk dipilih menjadi RI-1 periode mendatang. Saya pun percaya Majelis Tinggi PD (yang, saat ini, dipimpin Pak SBY dengan didampingi Pak Marzuki sebagai wakilnya) sesuai kewenangan, akan memilih yang terbaik untuk menjadi calon RI-1 dari PD di Pemilu 2019.

23. utk anda ketahui, kongres 2010 sy mendukung AU krn beliau minta dukung, shg di arena saya lepas saja kader sy yg ditarik AU

24. andi M sy tawarkan melaui choel, tp beliau terlalu yakin, tdk ada kata basa basi ke saya. Mknya saya berkolaborasi dg AU

25. bagi saya komunikasi itu penting, makanya saat KLB SBY minta ke saya, tanpa reserve saya dukung, walaupun sy tdk dijanjikan.

Tanggapan saya:

Terima kasih atas informasi Bapak. Terima kasih juga jika ternyata Pak Marzuki mendukung Pak SBY tanpa berusaha mendapatkan imbalan apa pun. Meski kemudian Pak SBY menempatkan Bapak sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi PD.

Saya juga berharap tanggapan saya ini bisa menjelaskan kepada  Bapak,  mengapa saya menulis opini sebelumnya.

Mari bersatu membangun PD; membesarkan PD.

Jayalah Partai Demokrat!

Salam hormat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun