Mohon tunggu...
Usman Didi Khamdani
Usman Didi Khamdani Mohon Tunggu... Programmer - Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Kompasianer Brebes | KBC-43

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Now You See Me", Kisah tentang Empat Penunggang Kuda (Bagian 1)

1 Juni 2020   23:39 Diperbarui: 4 Juni 2020   02:05 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit: Brian Tyler @ Youtube

The closer you think you are, the less you'll actually see.
The more you think you see, the less you'll actually notice.

Sulap termasuk kebudayaan manusia paling tua. Keberadaannya sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Orang seringkali tidak membedakan antara sulap dengan sihir. Padahal, jika sihir berkaitan dengan hal-hal supranatural, maka sulap sebenarnya hanyalah sebuah seni kecepatan gerak atau pengalihan. "Focused deception. But deception meant to entertain." 

Ya, seperti yang disebutkan oleh Danny aka Daniel Atlas, salah seorang dari Empat Penunggang Kuda dalam film Now You See Me, sulap hanyalah trik "penipuan" yang dapat diurai atau dibongkar tekniknya dan dapat ditiru oleh siapapun yang sudah menguasai tekniknya. Berbeda dengan sihir yang mesti ditopang dengan kemampuan supranatural juga.

Empat Penunggang Kuda

Now You See Me yang dirilis pada tahun 2013 dan disutradarai oleh Louis Leterrier, berkisah tentang perburuan FBI terhadap empat pesulap yang melakukan aksi kejahatan besar di saat mereka sedang tampil di atas panggung. Dengan memanipulasikannya sebagai aksi sulap, mereka melakukan pembobolan sebuah bank yang bahkan lokasinya sangat jauh di negara lain.

Empat orang pesulap ulung yang mempunyai keahilian yang berbeda-beda dan mulanya berkarir sendiri-sendiri namun kemudian digabungkan dan dikenal sebagai Empat Penunggang Kuda (The Four Horsemen). 

Ya, keempat pesulap tersebut memang sengaja digabungkan oleh seseorang yang entah siapa dan untuk tujuan apa. Mereka direkrut dengan cara unik. 

Masing-masing menerima sebuah udangan berbentuk kartu tarot dengan gambar mata (The Eye) di bagian belakangnya yang dibubuhi petunjuk waktu dan tempat: March 29, 4:44 pm 45 East Evan St NY, NY.

keempat kartu tarot yang diterima para pesulap | cargocollective.com
keempat kartu tarot yang diterima para pesulap | cargocollective.com

Keempat Penunggang Kuda tersebut adalah J. Daniel "Danny" Atlas (Jesse Eisenberg), Merritt McKinney (Woody Harrelson), Henley Reeves (Isla Fisher) serta Jack Wilder (Dave Franco). 

Danny merupakan seorang ilusionis dan pesulap jalanan yang arogan, yang kelak memimpin Empat Penunggang Kuda. Merritt sebagai yang tertua, adalah seorang penghipnotis dan mentalis yang memproklamirkan diri juga sebagai paranormal. 

Henley, satu-satunya pesulap perempuan di antara mereka yang merupakan juga mantan asisten dan juga mantan pacar Danny, adalah seorang pesulap panggung. 

Sementara Jack, sebagai pesulap jalanan ia piawai bermain sulap tangan. Dengan keahliannya itu, dia pun memanfaatkannya untuk menjadi seorang copet dan pembobol kunci. Jack adalah yang termuda di antara Empat Penunggang Kuda.

Danny mendapatkan undangan berupa kartu tarot Lovers, Merritt mendapatkan kartu tarot Hermit, Henley mendapatkan kartu High Priestess sedangkan Jack mendapatkan kartu tarot Death. 

Satu per satu mereka pun datang ke sebuah apartemen yang merupakan lokasi yang ditunjuk pada kartu tarot.

Meski sebelumnya sebenarnya mereka telah saling mengenal, namun mereka tidak menyangka jika akan dikumpulkan menjadi satu. Hingga saat mendapati kehadiran yang lain, mereka pun saling bertanya-tanya siapa sedang bermain apa. 

Toh, mereka pun tidak mendapatkan petunjuk yang pasti. Mereka hanya mendapatkan sebuah proyektor hologram yang hanya memberikan penjelasan tentang pekerjaan apa yang mesti dilakukan serta instruksi untuk langkah-langkah mereka selanjutnya.

Legenda Empat Penunggang Kuda

Empat Penunggang Kuda yang dimaksud pada Now You See Me barangkali berangkat dari legenda Empat Penunggang Kuda Apokalips. Banyak versi yang berkembang tentang kisah Empat Penunggang Kuda tersebut, namun semuanya bercerita tentang empat penunggang kuda yang menunggangi kuda putih, kuda merah, kuda hitam dan kuda pucat. 

Masing-masing mereka merepresentasikan sebuah kekuatan besar. Penunggang kuda putih merepresentasikan kekuatan penaklukan (conquest), penunggang kuda merah merepresentasikan kekuatan perang (war), pengunggang kuda hitam merepresentasikan kekuatan (wabah) kelaparan (famine) dan penunggang kuda pucat merepresentasikan kekuatan kematian (death).

Sebagai sebuah kesatuan, Empat Penunggang Kuda memang mempunyai potensi yang sangat hebat untuk menghancurkan. Inilah yang mungkin menjadikan entah siapa membentuk Empat Penunggang Kuda dalam Now You See Me. Kekuatan untuk menghancurkan, entah siapa.

Pembobolan Bank di Prancis melalui Sebuah Pertunjukan Sulap di Las Vegas

Setelah keempat pesulap berkumpul di New York atas undangan yang bahkan belum mereka ketahui dari siapa, setahun kemudian mereka tampil dalam sebuah aksi sulap di Las Vegas yang didanai oleh seorang pemilik perusahaan asuransi, Arthur Tressler (Michael Caine). 

Dalam aksinya, mereka berhasil membobol sebuah bank di Paris, menguras habis uang tunai yang ada di brankas bank. Dalam menjalankan aksinya, mereka memilih salah seorang penonton, Etienne Forcier,  yang kemudian dikirim masuk ke dalam ruang brankas bank melalui sebuah mesin teleportasi dan kemudian memasukkan uang-uang tersebut ke dalam sebuah mesin penyedot yang kemudian mengeluarkannya berhamburan menghujani para penonton di Las Vegas. 

Aksi ini bukan isapan jempol belaka karena pada saat yang bersamaan, diberitakan bahwa para petugas bank yang dibobol di Paris memang mendapati brankasnya telah kosong dan hanya tertingggal secarik kertas berisi tanda tangan Etienne.

FBI pun segera mengambil tindakan. Di bawah pimpinan Dylan Rhodes (Mark Ruffalo), bekerja sama dengan Alma Dray (Melanie Laurent) seorang agen interpol Prancis, FBI kemudian membekuk Empat Penunggang Kuda. 

Namun, alih-alih kemudian menahannya, Empat Penunggang Kuda akhirnya dibebaskan karena setelah Dylan dan Alma menginterogasi mereka, tidak ditemukan adanya bukti yang kuat. 

Dylan dan Alma pun kemudian menemui Thaddeus Bradley (Morgan Freeman), seorang pesulap yang kemudian beralih profesi menjadi debunker sulap. 

Tiga puluh tahun silam, Thaddeus pernah mencoba untuk mengekpos Lionel Shrike, seorang pesulap yang mencoba memulai karirnya kembali namun kemudian mengalami kecelakaan dan akhirnya meninggal saat memperagakan aksi sulapnya. Shrike terjebak di dalam peti yang diceburkan ke dalam sungai di mana ia tidak berhasil membuka kuncinya.

Thaddeus membeberkan pada Dylan dan Alma bahwa sebenarnya Empat Penunggang Kuda tidaklah secara langsung merampok bank yang berada di Paris. 

Mereka telah melakukan aksi tersebut sebelumnya dan telah memindahkan uang rampokannya ke dalam sebuah ruangan yang berada tepat di bawah panggung pertunjukan yang didesain sedemikian rupa sehingga mirip dengan ruangan brankas bank yang ada di Paris. Thaddeus membawa Dylan dan Alma ke ruangan tersebut untuk membuktikannya dan ternyata benar.

FBI beserta Thaddeus kemudian mencoba mengejar dan menangkap Empat Penunggang Kuda melalui aksi mereka berikutnya, sebuah pertujukan  sulap di New Orleans yang kembali didanai oleh Tressler. 

Sebuah pertunjukkan yang justeru membuat naas Tressler. Karena dengan aksinya, Empat Penunggang Kuda berhasil menguras rekening pribadi Tressler senilai 140 juta dollar Amerika (setara dengan 2,1 trilyun rupiah dengan kurs 14 ribu rupiah per dolar Amerika). 

Empat Penunggang Kuda berhasil memindahdanakan uang tersebut ke rekening-rekening para penonton yang juga pemegang polis asuransi yang dikelola Tressler di mana klaim mereka ditolak oleh perusahaan Tressler saat terjadinya badai Katrina. 

Tentu saja hal ini membuat Tressler naik pitam. Dan sebelum anak buah Tressler dapat menangkap Empat Penunggang Kuda, mereka pun berhasil melarikan diri. Begitu pun saat FBI mencoba mengejarnya.

FBI, berbekal pelacak yang telah dipasang pada Empat Penunggang Kuda, mencoba melacak keberadaan mereka, termasuk Dylan, ikut mengejarnya. 

Namun, pengejaran para agen FBI justeru berbalik mengarah ke Dylan. Termasuk Dylan sendiri, melacak dirinya sendiri. Ternyata pelacak tersebut telah dipindahkan ke Dylan. Dylan pun seperti dipermalukan.

Tressler semula menuding Thaddeus merupakan dalang di balik peristiwa tersebut. Namun, dengan alibi yang dimilikinya, Thaddeus pun dapat menyangkalnya. 

Tressler kemudian membuat kesepakatan dengan Thaddeus jika Thaddeus dapat menangkap Empat Penunggang Kuda, hidup atau mati, Tressler akan memberikan komisi dua kali lipat dari pendapatan yang biasa Thaddeus dapatkan dalam menangani kasus.

Dalam sebuah kesempatan, Dylan mendapati Elma menenteng catatan tentang "The Eye", sebuah organisasi rahasia yang beranggotakan para pesulap yang dengan keahliannya memperdaya para penguasa dan orang-orang kaya untuk merampoknya dan memberikan hasil rampokan kepada orang-orang miskin. 

Alma sempat tidak menghiraukan Dylan. Namun dalam kesempatan lain, Alma pun menjelaskan bahwa dirinya mencurigai bahwa Empat Penunggang Kuda termasuk bagian dari The Eye.

Saat itu, Dylan yang mencoba melakukan panggilan telpon melalui ponselnya, merasa ada kejanggalan dengan ponselnya. Dan ia pun menyadari bahwa itu memang bukan ponselnya. 

Melacak pada rekaman introgasi sebelumnya, Dylan melihat saat ia sedang mengintrogasi Danny, ada sebuah kesempatan ketika Danny mengganti dengan cepat ponselnya yang berada di atas meja dengan ponsel yang telah disiapkan di saku celana Danny.

Mulanya Dylan geram dan bermaksud menhancurkan ponsel tersebut. Namun ia pun berpikir bahwa hal itu justeru dapat dimanfaatkannya untuk melacak ponselnya yang asli yang tengah berada di tangan Empat Penunggang Kuda. FBI pun akhirnya dapat melacak keberadaan ponsel Dylan. Mereka pun kembali melakukan pengejaran ke sebuah apartemen di New York di mana ponsel Dylan terlacak keberadaannya.

Thaddeus mengetahui rencana tersebut dan ia pun ikut membututi.

Saat FBI sampai di apartemen, mereka tidak mendapati lagi Empat Penunggang Kuda. Mereka hanya mendapati Jack yang sedang mencoba membakar dokumen-dokumen untuk menghilangkan jejak, sementara ketiga lainnya telah mendahului kabur. Jack , yang masih memegang sebuah dokumen, akhirnya dapat kabur meloloskan diri menggunakan sebuah mobil FBI. 

Dylan dan FBI pun melakukan pengejaran. Namun, naas, Jack mengalami sebuah kecelakaan saat mencoba menyalip sebuah bus hingga mobil yang dikendarainya terjungkal dan akhirnya meledak. Sebelum mobil tersebut meledak, Dylan dapat mengambil dokumen yang dibawa oleh Jack.

Dari dokumen tersebut dapat dilacak rencana Empat Penunggang Kuda selanjutnya, yaitu merampok jutaan uang tunai dari brankas perusahaan Elkhorn. FBI pun segera mendatangi tempat brankas tersebut disimpan. 

Namun sesampainya di sana, ternyata brankas telah tidak ada. Mereka kemudian mengetahui bahwa brankas tersebut telah dibawa oleh petugas untuk dipindahkan. Curiga dengan brankas tersebut, FBI pun mengejar truk yang sedang mengangkut brankas. Mereka pun kemudian membuka brankas dan benar, ternyata isi brankas telah ditukar dengan balon-balon mainan.

FBI melanjutkan pengejaran kepada Empat Penunggang Kuda yang akan melakukan aksi sulap dari atas atap 5 Pointz New York. Namun, lagi-lagi, Empat Penunggang Kuda pun dapat melarikan diri. Sesampainya di lokasi, FBI menemukan hamburan uang yang bertebaran, namun ternyata uang tersebut adalah palsu.

Kali ini naas bagi Thaddeus. Karena uang asli yang dirampok dari Elkhorn ternyata ditemukan memenuhi mobil Thaddeus. Saat ia mencoba membuka pintu mobilnya, sekembalinya dari mengikuti pengejaran, uang-uang itu berhamburan keluar dari mobilnya. FBI pun kemudian menangkapnya, yang dicurigai telah berkonspirasi dengan Empat Penunggang Kuda.

Dylan pun mengunjungi Thaddeus di sel tahanan. Dylan meminta kepada petugas untuk membiarkannya berdua dengan Thaddeus di dalam sel penjara. Petugas pun kemudian pergi dengan terlebih dahulu mengunci pintu sel.

Thaddeus memberikan alibi kepada Dylan bahwa itu sebenarnya adalah perbuatan Jack yang sebenarnya belum mati. Kecelakaan saat pengejaran tersebut sebenarnya hanyalah rekayasa. 

Jack telah mengelabuhi dengan memasang tipuan optik dengan memasang sebuah cermin besar yang menutupi brankas yang asli dan telah menggantinya dengan brankas yang palsu. 

Dan saat FBI sibuk mengejar brankas palsu, Empat Penunggang Kuda kembali ke tempat brankas untuk mengambil uang-uangnya dan meletakkannya di mobil Thaddeus untuk menjebaknya. Saat sedang mengutarakan argumennya tersebut, Thaddeus berada pada posisi membelakangi Dylan. 

Dan merasa tidak ada respon dari Dylan, dia pun membalikkan diri. Namun dia terkejut saat Dylan tidak berada lagi di dalam sel. Dia pun membalikkan diri lagi dan mendapati Dylan telah berada di luar sel. Dia pun akhirnya menemukan jawaban bahwa Dylan-lah selama ini yang berada di balik semua aksi Empat Penunggang Kuda. Namun ia pun tidak mengerti kenapa Dylan berbuat hal demikian terhadapnya.

Dylan akhirnya bercerita pada Alma bahwa dirinya adalah putra dari Lionel Shrike. Dylan-lah yang selama ini berada di balik Empat Penunggang Kuda. Dylan dendam terhadap Thaddeus yang dianggapnya turut bertanggung jawab atas kematian ayahnya, juga bank yang dirampoknya di Paris dan Tressler sebagai pemilik asuransi yang gagal membayarkan asuransi kematian ayahnya, juga Elkhorn sebagai perusahaan yang membuat brankas yang merenggut kematian ayahnya. 

Namun Dylan meminta agar Alma tetap merahasiakannya. Alma yang telah kadung jatuh cinta pada Dylan pun menyanggupinya. Dylan menceritakan hal ini kepada Alma, tepat di atas jembatan Pont des Arts Paris. Mereka pun kemudian memasang gembok cinta pada sisi jembatan tersebut sebagaimana yang dilakukan banyak orang dan melemparkan kuncinya, menguburnya dalam-dalam ke dasar sungai Seine yang mengalir di bawah Pont des Arts.

Dylan pun pada akhirnya membuka jati dirinya kepada Empat Penunggang Kuda.

Demikianlah, sulap, sebagai sebuah seni pengalihan, selalu memberi pelajaran pada kita bahwa terkadang kita mesti jangan terlalu dekat, terlalu fokus pada satu kejadian, pada apa yang sedang kita hadapi. Kita terkadang mesti mengambil jarak pandang yang berbeda agar bisa melihat secara keseluruhan. Karena terkadang pa yang kita lihat hanyalah sebuah rekayasa untuk menutupi kejadian yang sesungguhnya.

Semakin dekat kita melihat, semakin sedikit yang benar-benar dapat kita lihat. Semakin banyak yang kita lihat, semakin sedikit yang benar-benar dapat kita perhatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun