Lebih seram lagi adalah kedudukan orang yang telah kecanduan. Bila dia mati maka Allah akan menganggapnya seperti penyembah berhala. Yang kita sudah paham penyembah berhala termasuk orang yang menyekutukan Allah. Dan menyekutukan Allah adalah dosa yang paling besar tingkatannya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Apabila pecandu khamr meninggal maka akan menemui Allah seperti penyembah berhala," (Shahih, lihat kitab ash-Shahihah [677]).
Khamr juga digolongkan sebagai induk segala dosa. Orang yang minum khamr akalnya menjadi rusak dan tak bisa mengingat Allah dengan baik. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Khamr itu adalah induk dari segala kekejian dan dosa besar yang terbesar. Barangsiapa yang meminumnya berarti ia telah berbuat zina terhadap ibu dan bibinya," (Hasan, lihat dalam kitab ash-Shahihah [1853]).
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Khamr itu induk segala kotoran, barangsiapa yang meminumnya Allah tidak akan menerima shalatnya selama empat puluh hari dan apabila ia meninggal sementara di dalam perutnya terdapat khamr berarti ia mati jahiliyyah," (Hasan, lihat dalam kitab ash-Shahihah [1854]). Diriwayatkan dari Abu Darda' r.a, ia berkata, "Kekasihku telah berwasiat kepadaku, 'Jangan kamu minum khamr sebab khamr adalah kunci dari segala keburukan," (Shahih, HR Ibnu Majah [3371]).
Maka dari itu kawan, siapapun yang membaca tulisan saya ini yang sudah pernah mencicipi atau bahkan sampai kecanduan, saya memohon dengan sangat agar bertaubat dan minta ampun yang sesungguhnya kepada Allah. Jangan khawatir saudaraku, Allah akan maafkan bila anda sungguh-sungguh bertaubat. Lihat Ustadz Jefry atau UJE. Dulunya dia pecandu miras dan segala bentuk narkotika. Namun dia bertaubat dan kemudian kemarin mengakhiri hidupnya dalam kondisi jadi seorang ustadz yang sangat dicintai semua manusia. Bisa anda bayangkan andai dulu dia mati dalam keadaan masih tergantung dengan narkoba, pastinya orang-orang tak begitu mengelu-elukan seperti sekarang saat dia wafat. Beruntung sekali Uje. Banyak orang mendoakannya dan teramat mencintainya termasuk saya. Ayolah kawanku yang masih juga terjerat dengan penjara miras dan narkoba, mari saya ajak kembali ke jalan Allah, jalan kebenaran dan jalan orang-orang yang bahagia di dunia dan akhirat. Belum terlambat. Selama masih ada nyawa berarti belum terlambat.(Didi Eko Ristanto)