Selamat pagi.
Saya percaya bahwa keberlanjutan kinerja keuangan perusahaan tidak bisa dilepaskan dari kualitas layanan yang kami berikan kepada pelanggan. Pandangan ini bukan hanya intuisi kepemimpinan, tetapi juga hasil dari perjalanan akademik yang baru saja saya selesaikan.
Pada 8 Agustus 2025, saya resmi meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta. Dalam disertasi saya, saya mengangkat topik tentang peran strategis manajemen layanan terhadap kinerja keuangan KAI.Â
Penelitian ini menggunakan pendekatan Vector Error Correction Model (VECM) untuk mengukur secara ilmiah bagaimana faktor-faktor seperti kepuasan pelanggan, ukuran perusahaan, pemanfaatan infrastruktur, ketepatan waktu, hingga aspek keselamatan dan keamanan berpengaruh terhadap profitabilitas.
Hasilnya jelas, manajemen layanan memiliki hubungan kausalitas jangka panjang dengan kinerja keuangan. Dalam jangka pendek, ukuran perusahaan dan kualitas layanan terbukti mempengaruhi profitabilitas secara signifikan.Â
Artinya, setiap peningkatan layanan bukan hanya membuat pelanggan lebih puas, tetapi juga memperkuat pondasi keuangan perusahaan.
Pengalaman saya memimpin KAI di masa pandemi menguatkan keyakinan ini. Saat itu, tekanan begitu besar, penurunan volume penumpang, ketidakpastian global, dan tantangan operasional.Â
Namun justru dari krisis tersebut, lahir strategi-strategi yang tangguh dan responsif. Kami belajar bahwa setiap keputusan harus berbasis data, analisis, dan tetap berpihak pada kepentingan publik.
Salah satu contoh penerapan masukan pelanggan adalah penyediaan water station di sejumlah stasiun untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Bagi saya, keberlanjutan tidak hanya soal keuangan, tetapi juga soal kontribusi pada lingkungan dan masa depan.