Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jaelani & Maman - Tertawa Telat #2

3 April 2024   07:58 Diperbarui: 9 April 2024   12:03 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sang Sekuriti mendengar jawaban dari Jaelani, menepuk jidat dan bergegas turun ke resepsionis dan dia ingat dia menyimpan kekeran untuk melihat jauh (binoculars) di salah satu laci resepsionis.  Selanjutnya dia naik lagi kamar Jaelani di lamtai 7. Dia tidak mengetuk pintu lagi karena tidak terkunci dan dia masih melihat Jaelani teriak keluar jendela ,"Mamaan !!!, Mamaan !!! Mamaan !!!," suaranya tidak habis-habis. 

Lalu dia mendekat dan menepuk pundak Jaelani. Jaelani menoleh dan lalu Sekuriti memberikan kekerannya (binoculars) ke pada Jaelani. ."ini apa?" ujar Jaelani. Sekuriti mempraktekan cara menggunakannya dengan mendekatkan ke kedua matanya. "Pak Jaelani, coba pakai seperti ini dan Bapak bisa lihat lebih dekat pakai alat ini, terus cek betul tidak itu Maman." Kata Sekuriti. 

Jaelani langsung mencobanya dan sambil melihat lewat kekeran ke orang di bawah itu dan jadi kelihatan jelas, terlihat besar dan terasa sangat dekat. Terus dia berkata dengan volume rendah dan pelan ." hah... iya ini jelas banget,  Maman... Mamaan, Mamaan..."


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun