Mohon tunggu...
dicy mokoginta
dicy mokoginta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Suku Bolaang Mongondow Dan Kebudayaannya

23 November 2015   20:07 Diperbarui: 23 November 2015   20:07 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suku mongondow adalah sebuah etnis yang mendiami kabupaten bolaang mongondow sulawesi utara gorontalo.sebelum bergabung dengan kabupaten bolaang mongondow,dulu suku ini memiliki kerajaan yang bernama bolaang mongondow.dan pada tahun 1958 resmi bergabung kedalam indonesia dan menjadi kabupaten bolaang mongondow

Asal usul kata bolaang mongondow

Secara etimologi bolaang mongondow mempunyai makna kata tersendiri yaitu nama bolaang berasal dari kata”bolango”atau “bolangon”yang artinya laut.atau dengan istila lain seperti “bolaang”atau”golaang”yang artinya menjadi terang atau terbuka dan tidak gelap. “momondow” yang artinya berseru tanda kemenangan. Namun pengertian secara luasnya adalah kata bolaang atau bolang adalah perkampunagan yang ada di laut sedangkan mongondow adalah perkampungan yang ada di hutan atau gunung.

Sejarah

Dari cerita rakyat mengenai asal usul masyarakat mongondow mempercayai bahwa mereka berasal dari nenek moyang mereka yakni  dari pasangan gumalangit dan tendeduata serta pasangan tumotoiboko dan tumotoibokat. Menurutnya nenek moyang mreka tersebut tinggal di gunung komasan yang sekarang termaksud ke dalam bintauna. Keturunan dari kedua pasangan inilah yang kemudian menjadi suku mongondow.

Mata pencaharian

dahulu mata pencaharian suku mongondow adalah berburuh, nelayan, mengolah sagu, dan mencari umbih di hutan dan belum mengenal cara bercecok tanam.

Pimpinan kelompok mesyarakat

Setiap kelompok keluarga dari satu keturunan di pimpin oleh seorang bogani. Bogani di pili dengan persyaratan tertentu dan bisa pria atau wanita, dan syaratnya adalah:

  1. Memiliki kemampuan fisik, (kuat)
  2. Berani
  3. Bijaksana
  4. Cerdas
  5. Mempunyai tanggung jawab terhadap kesejatraan kelompok dan keselamatan dari gangguan musu. Para bogani tdk sendiri dalam memimpin, mereka di dampingi oleh para tonawat. Tonawat merupakan orang yang mengetahui perbintangan, ahli penyakit dan pengobatanya, dan petugas sebagai penasehat pimpinan. Mereka juga mengenal sistem gotang royong untuk menyelesaikan tugas sejara bersama demi kesejatraan kelompok.

Sistem kepercayaan

Pada saat-saat tertentu para bogani akan berkumpul untuk melakukuan permusyawaraan. Mereka meyakini yang maha kuasa dengan sebutan empu duata yang berkuasa atas segala sesuatu. Mereka biasanya melakukan upacara ritual sebelum mengerjakan pekerjaan besar seperti permulaan suatu usaha, kegiatan atau pada saat upacara pengobatan. Mereka juga selaluh mengompu (menyebut nama empu duata) agar usaha yang mereka lakukan berkenan dan di kabulkan yang maha kuasa. Dalam kepercayaannya pantang bagi setiap angota masyarakat untuk melakukan hal-hal yang jahat, yang tidak berkenan kepada empu duata. Mereka juga memiliki peraturan yang harus di patuhi jika ada yang melangar akan di kenakan sanksi antara lain dikucilkan atau di sisihkan dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun