Kalau kamu merasa punya sesuatu yang bermanfaat untuk dibagikan, jangan ragu. Sampaikan. Meski cuma satu ayat.
Tapi kalau kamu merasa belum siap, belum cukup ilmu, atau belum cukup kuat mentalnya, tidak apa-apa. Menjaga diri juga termasuk ibadah.
Intinya: jangan karena orang lain aktif, kamu merasa harus ikut. Dan jangan karena kamu diam, kamu merasa lebih baik. Yang penting, terus koreksi niat. Terus jaga hati. Dan terus minta bimbingan Allah supaya tidak tergelincir dalam kesia-siaan.
Media Sosialmu, Aturanmu --- Selama Tetap dalam Koridor Islam
Media sosial adalah ladang. Kamu bisa menanam kebaikan di sana. Tapi kamu juga bisa kehilangan arah kalau tidak hati-hati.
Yang paling penting adalah: niatmu, caramu, dan akhlakmu saat menggunakan platform ini. Jangan meremehkan kekuatan satu komentar baik. Jangan merendahkan pilihan orang yang memilih diam. Dan jangan biarkan algoritma menentukan harga dirimu.
Gunakan media sosial dengan cerdas. Dengan adab. Dengan akhlak. Dengan visi akhirat.
Dan ingat, kamu tidak perlu meniru siapa pun. Karena pada akhirnya, Allah menilai bukan dari jumlah likes atau followers-mu, tapi dari keikhlasan hati dan amalmu yang tersembunyi.
Jadi... kalau kamu bertanya:
"Haruskah aku aktif di media sosial?"
Jawabannya:
"Gunakanlah sesuai niatmu. Selama tidak melanggar syariat, selama tetap jujur pada dirimu dan Allah, maka cara apapun bisa menjadi jalan kebaikan."
Media sosialmu. Aturanmu. Tanggung jawabmu.
Semoga Allah membimbing kita untuk menjadikan dunia maya sebagai jalan cahaya, bukan jebakan yang membutakan. Aamiin.