Otak Anda mungkin merasa kalau berita terbaru itu sangat memikat. Tapi, Anda ngga bisa membantah kalau semua berita terbaru itu bisa mencerahkan hari Anda.
Bahkan, kalau mau jujur, banyak pendapat dan komentar yang lolos ditampilkan dalam sebuah berita setara dengan gosip yang berseliweran di kantor kita.
Niat kita mungkin baik, kita mengikuti berita supaya jadi warga negara yang terinformasi. Tapi, sayangnya, banyak dari apa yang kita lihat hari ini adalah gosip yang diangkat ke level yang lebih canggih. Apakah Anda merasakannya juga?
Pertanyaan berikutnya, apakah efek yang dirasakan setiap orang akan sama?
Para ahli mengatakan kalau efek berita pada kesehatan seseorang bisa bervariasi dari satu orang ke orang lain.
"Berita bukanlah patogen infeksius dan menular seperti antraks atau virus Ebola yang berdampak pada manusia dengan cara yang relatif bisa diprediksi," kata Chris Peters, seorang profesor media dan komunikasi di Universitas Aalborg Kopenhagen.
"Sangat rumit---kalau bukan ngga mungkin---memprediksi bagaimana orang-orang secara keseluruhan akan merespons berita," katanya lagi.
Bagaimana menyikapi berita yang terus membanjiri kita
Kita seharusnya ngga berfokus pada berapa banyak jumlah berita yang kita konsumsi setiap hari. Tapi, kita harus lebih fokus pada bagaimana cara kita terlibat dengan berita tersebut dalam kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari.
Kalau Anda merasa berita yang Anda akses mengganggu hubungan Anda dengan orang lain, atau kesehatan mental Anda, Anda harus mengubah cara Anda berinteraksi dengan berita tersebut.
Kuncinya di sini adalah mencoba untuk menyadari bagaimana berita tersebut mengubah suasana hati Anda atau membuat pikiran Anda menjadi lebih negatif.