Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

11 Cara Mengatasi Stres di Tempat Kerja

3 Agustus 2020   11:47 Diperbarui: 3 Agustus 2020   11:47 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stres di tempat kerja terdengar sangat akrab di telinga ya?

Sebagai profesional, tentunya banyak yang harus anda kerjakan. Pekerjaan rutin, proyek, jadi makanan sehar-hari. Stres? Bisa jadi.

Belum lagi ditambah interupsi-interupsi yang anda alami selama bekerja. Lagi seru-serunya bekerja, ada yang mengajak berbicara dan membuat fokus anda buyar.

Terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Restrukturisasi, perampingan organisasi, pengurangan karyawan, membuat setiap karyawan merasa seperti ngga lagi mendapatkan jaminan keberlangsungan karir.

Jadi ngga bisa tidur malam? Mungkin anda ngga sendirian.

Kekuatiran dan menumpuknya pekerjaan membuat setiap orang merasa kewalahan dan sangat sibuk.

Pertanyaan besarnya, bisa ngga sih kita menjaga fokus kita tetap ada sepanjang hari?

Pekerjaan kelar tapi masih punya banyak energi yang tersisa setelahnya. Plus, emosi tetap terkendali betapa pun banyaknya tuntutan pekerjaan. Mungkinkah bisa seperti itu?

Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat stres anda sebelum itu mulai mengambil alih kehidupan anda.

Bertindak, bukan bereaksi

Tahu apa yang membuat stres? Anda akan mengalami stres pada saat anda merasa situasinya mulai ngga terkendali.

Akibatnya, hormon stres teraktifasi, percaya diri menurun, dan konsentrasi susah didapat.

Padahal, kenyataannya, memang ngga semua hal bisa anda kendalikan.

Anda harus bisa membedakan mana hal-hal yang berada di bawah kendali anda dan mana yang ngga.

Biasanya, apa yang bisa anda kendalikan hanyalah tindakan dan respon anda saja. Sisanya, berada di luar kendali anda.

Jadi, anda harus fokus pada kedua hal itu dan lepaskan sisanya.

Ambil napas panjang

Kalau kepala anda sudah penuh sesak atau baru saja keluar dari sebuah rapat panas, beberapa menit ambil napas panjang bisa memulihkan kondisi anda.

Ambil napas selama lima detik dan keluarkan dengan hitungan yang sama. Itu akan mengembalikan fokus ketenangan dan fokus anda.

Hilangkan interupsi

Yang namanya interupsi itu terus membombardir kita sepanjang hari. Email, panggilan telepon, pesan singkat, dan terkadang deadline mendadak karena ada perubahan situasi.

Semua hal itu membuat hari-hari anda makin terganggu dan sulit fokus.

Kembali lagi, anda ngga bisa mengendalikan hal-hal yang menginterupsi tersebut. Tapi, anda bisa mengendalikan respon anda.

Ada tiga cara menangani interupsi. Terima, hindari, atau pertimbangkan tingkat urgensinya dan buat rencana untuk meresponnya.

Kebanyakan interupsi itu sifatnya berulang. Anda harus punya sebuah cara yang membuat anda bisa merespon otomatis interupsi-interupsi tersebut.

Dan anda juga bisa loh "melatih" orang-orang yang menginterupsi anda. Misalnya, anda hanya membalas email di waktu-waktu tertentu yang sama, menerima ajakan berbicara di waktu yang anda sudah tentukan, atau kalau anda punya ruangan, anda bisa menutup pintu ruang kerja anda saat sedang ngga ingin diganggu.

Atur energi dan fokus anda

Anda mungkin berpikir kalau anda bisa menggenjot diri anda untuk bisa bekerja selama delapan jam penuh tanpa sedikit pun mengurangi intensitasnya.

Tapi, kenyataannya, tubuh anda akan merasa lelah. Produktifitas anda akan menurun seiring berjalannya waktu. Bahkan stres bisa meningkat dan anda mungkin hanya akan menyisakan sedikit energi untuk aktifitas di luar jam kerja.

Yang bisa anda lakukan, jadualkan waktu-waktu istirahat di jam kerja anda. Anda bisa berjalan-jalan sebentar atau melakukan stretching di meja kerja anda.

Setelah 90 menit bekerja, dengan diikuti beberapa menit waktu istirahat yang singkat, itu bisa mengurangi stres dan mengembalikan energi anda.

Makan dan tidur teratur

Apa yang anda makan tentu akan mempengaruhi kualitas tubuh anda. Karena itu, makanlah makanan yang sehat dan lakukan dengan teratur.

Pun begitu dengan tidur. Tidur itu memberikan tubuh kita waktu untuk beristirahat dan memulihkan tenaga kita. Jadi, pastikan anda mendapatkan cukup waktu tidur sehingga anda lebih siap untuk menghadapi segala tekanan pekerjaan keesokan harinya.

Ubah perspektif

Foto: unsplash.com
Foto: unsplash.com

Hal-hal di kantor yang membuat anda stres biasanya hanyalah sebuah interpretasi subyektif anda terhadap fakta yang ada. Yang kalau anda melihatnya menggunakan kacamata negatif, tentu semua akan terlihat negatif.

Coba mundur selangkah dan ganti kacamata anda dengan kacamata obyektif. Semua akan terlihat berbeda.

Paling gampang deh, anda meminta tambahan orang untuk tim anda tetapi ngga disetujui oleh pimpinan anda. Anda marah-marah karena merasa diri anda dianggap ngga sanggup memimpin lebih banyak orang.

Faktanya?

Ternyata hanyalah masalah anggaran yang terbatas. Ngga ada lagi anggaran tersedia untuk penambahan karyawan.

Kacamata negatif membuat segalanya terlihat lebih buruk dari kenyataan yang sebenarnya.

Cepat-cepat mereda

Frustrasi? Marah? Pernah kan merasakannya?

Itu adalah emosi yang membuat hati panas dan bisa membuat anda begitu cepat bereaksi.

Akibatnya, semua perkataan dan tindakan anda pada saat itu akan disesali di kemudian hari. Atau malah beberapa menit setelahnya.

Masalahnya, pada saat hati panas, seringkali kita bereaksi berlebihan. Ini yang harus dihindari.

Berdiamlah sejenak. Ambil napas panjang. Biarkan emosi anda mereda dan hati anda kembali sejuk. Baru anda boleh mengambil tindakan yang diperlukan.

 

Kenali stres akibat ulah sendiri

Kenapa akibat ulah sendiri? Ya memang karena diri anda sendiri lah yang melakukannya.

Caranya?

Kalau anda ngga cukup percaya diri dan selalu mencari pembenaran dari orang lain atas apa yang anda lakukan, suatu saat anda akan berakhir dengan stres.

Kenapa?

Karena anda akan terbiasa memikirkan apa kata orang lain mengenai hasil kerja anda. Anda ngga fokus pada pekerjaan itu sendiri. Yang ada di kepala anda hanyalah bagaimana nanti orang menilai anda.

Dan lucunya, kalau anda berfokus pada pekerjaan anda dibandingkan penilaian orang terhadap anda, anda malah akan mendapatkan penilaian yang baik dari orang lain. Karena begitu anda fokus pada pekerjaan anda, hasil kerja anda pun akan lebih baik.

Prioritaskan prioritas anda

Foto: pixabay.com
Foto: pixabay.com

Terdengar membingungkan ya?

Setiap orang punya bagian kerjanya masing-masing. Lengkap dengan prioritas pekerjaan yang harus dikerjakan.

Itu harus anda tahu. Apa peran anda dalam organisasi dan apa yang menjadi prioritas anda.

Kalau anda ngga tahu, anda bisa terjebak melakukan apa yang menjadi prioritas orang lain. Sedangkan prioritas anda sendiri malah terabaikan.

Jadi, kenali prioritas anda dulu, baru kemudian prioritaskan hal itu.

Pengaruhi orang lain

Anda memang hanya bisa mengubah apa yang ada di dalam diri anda sendiri. Tapi jangan lupa, anda bekerja dalam organisasi yang anggotanya bukan anda sendiri. Akan ada interaksi di sana.

Dan yang merasakan stres karena pekerjaaan, bukan anda sendiri.

Karena itu, anda dan mereka akan saling mempengaruhi satu sama lain.

Ketemu rekan kerja yang stres, itu bisa ikut menyeret anda untuk stres juga.

Karena itu, hadapi stres yang dihadapi rekan anda dengan menawarkan bantuan atau sekedar mengingatkan dia apa yang sedang dia rasakan dan apa pengaruhnya terhadap hasil kerja tim secara keseluruhan.

Kemudian, mintalah dia untuk mengubah sikapnya sehingga kondisi tim kembali membaik.

Berhati-hati dengan pikiran negatif

Berbagai macam pikiran akan selalu muncul di benak kita setiap harinya. Dan pikiran negatif adalah salah satunya.

Pikiran negatif ini juga salah satu penyebab stres anda. Berhenti memberinya perhatian. Anda harus benar-benar sadar kalau pikiran jenis ini mulai muncul.

Abaikan pikiran negatif dan fokuslah pada pikiran-pikiran yang menguatkan anda.

***

Stres dalam bekerja itu wajar. Dan yang berbahaya bukanlah stres itu sendiri, melainkan bagaimana respon anda terhadap stres itu.

Karena itu, kembali lagi, semua ada di tangan anda. Bagaimana anda memilih respon anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun