Mohon tunggu...
WARDY KEDY
WARDY KEDY Mohon Tunggu... Relawan - Alumnus Magister Psikologi UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

SAYA adalah apa yang saya TULIS

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Kampanye di Medsos dengan "Preventative Behavior"

13 Agustus 2020   10:20 Diperbarui: 14 Agustus 2020   06:03 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi media sosial | Photo by George Pagan III on Unsplash

Mereka beranggapan dengan cara seperti itu, mereka akan dianggap eksis dan terkenal. Mungkin perilaku ini ada benarnya juga, tetapi sebagai calon kelapa daerah, saya kira perilaku ini jangan sampai terjadi, sebab integritas dan kewibawaan kandidat bisa tergerus oleh keangkuhan dan hanya mau cari sensasi. 

Perlu dicatat bahwa netizen saat ini sudah cukup cerdas dalam menilai dan memilih kelapa daerahnya. Karena itu, para kandidat harus menunjukkan diri secara jujur dan berintegritas.

Ketika keaslian diri dinampakkan di media sosial, maka disitulah seorang kandidat sudah 'menang' karena berhasil memberikan persuasi yang positif dan apa adanya (jujur) pada orang lain (warganet).

Sumber:

  • Bungin, Burhan. 2007. Sosiologi Komunikasi. Teori Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana. 
  • Nurdin; Media Sosial Baru dan Munculnya braggadocian behavior. Jurnal Komuniti, Vol. 10, No. 1, Maret 2018 p-ISSN: 2087-085X, e-ISSN: 2549-5623

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun