Dan pengalaman itu harus dihayati dalam kebersamaan umat Allah dengan sikap saling menghormati dan mencintai. "Inilah perintah Tuhan : Bahwa kita percaya akan nama Putera-Nya Yesus Kristus dan bahwa kita saling mengasihi. (1 yoh. 3:23).Â
Dengan demikian jelaslah bahwa pertanyaan modern mengenai iman sebenarnya tidak berbunyi demikian : apakah iman itu? Tetapi pertanyaan sesungguhnya adalah "Dimanakah Allah???".Â
Maka yang disebut 'krisis' iman sebenarnya tidak lain adalah usaha manusia zaman sekarang untuk mencari Allah dengan jujur dan terbuka dalam keberlangsungan hidup setiap hari.Â
Karena itu, saya mengajak kita semua untuk kembali merefleksikan, sudah sejauh mana kita menjalani hidup keberimana kita, dengan melihat sepenggal lirik lagu Tantum ergo : Iman yang menolong budi, indra tak mencukupi. Bahwa dengan iman akal budi kita mempunyai dasar yang kuat dan benar.Â
Sungguh, akal budi kita sangat terbatas untuk menyelami seluruh realitas alam semesta, terlebih realitas adikodrati yaitu Allah sendiri. Akal budi kita hanya sedikit menyentuh realitas Allah.Â
Dalam Allah, kita hanya bisa mendekati kebenaran. Dan untuk itu diperlukanlah iman yang teguh. Jangan pernah merasa kalau situasi ini membuat iman kita goyah. Percayalah, kita akan melewatinya dengan sukacita, karena Kristus Telah Bangkit!
Salve!