Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lusa Terakhir Bulan Mei

25 Mei 2021   10:50 Diperbarui: 25 Mei 2021   12:38 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari-hari terasa lebih sepi di bulan Mei

Sesepi langit pagi yang hanya diisipenuhi adzan subuh dan serak kokok ayam dari jerejak-jerejak berbilah bambu

Di bulan Mei,
Pagi memang serasa datang lebih cepat
Siang berlalu lebih pendek
Lalu sore menyelinap begitu saja

Pagi ini, di bulan Mei, bahkan kubaca kabar duka lagi
 
Tentang jiwa yang menghilang sebelum pergi
Jiwa yang meninggalkan komposisi-komposisi tentang waktu
Jiwa yang mendendangkan waktu dengan piano, cello dan biola

Sementara, pada waktuku, piano tidak berdenting
Cello tidak digesek
Dan biola sudah lebih dulu tergantung di sudut kamar tidur waktu yang tidak berpintu

Waktuku memang sesepi bulan Mei
Bulan yang tidak membutuhkan nyanyian
Ah, bulan yang tidak dapat dinyanyikan tepatnya

Tetapi Mei selalu membawadatangkan angin yang menggoyanggesekkan batang-batang bambu di belakang rumah
Mei juga membuat seburung tengkek bernyaring nyanyian saat bergegas ke selatan

Masih ada suara gesekan batang-batang bambu mengganti dawai-dawai cello
Masih ada juga suara burung tengkek yang menyulih denting-denting piano

Dan biola, biarlah tetap tergantung di dinding waktu

Masih ada lusa terakhir, sebelum Mei juga benar-benar pergi

| Posong | 25 Mei 2021 | 03.55 |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun