Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Perempuan Setengah Gila Itu Ibuku

23 April 2021   12:03 Diperbarui: 23 April 2021   12:40 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash/Anthony Tran

Hari itu hari pertama Ramadan sebelas tahun lalu. Mama diam seribu bahasa. Matanya sembab karena menangis hampir setiap malam. Bibirnya tidak lagi berkata-kata. Mama lebih banyak diam, bahkan aku merasa saat itu mama mulai menjadi perempuan yang bisu. 

Berkata hanya jika aku menanyakan sesuatu, itu pun jawabannya sangat singkat. Mamaku yang cantik dan selalu ceria tiba-tiba berubah menjadi perempuan yang aneh dan misterius.

Satu waktu, aku pernah melihat mama dengan sebilah pisau di tangannya. Mama berdiri di dapur dengan adegan yang mengerikan. Aku berteriak, "Mama?" dengan penuh tanya. Aku begitu takut jika mama menghunuskan pisau tajam itu ke perutnya.

Melihat kedatanganku, mama tersenyum dengan bibir yang bergetar.

"Hai, kamu sudah pulang, Nak?"

"Apa yang mama lakukan di sini?" tanyaku.

Mama mendekati lemari es, dan mengambil beberapa buah wortel. Tanganya sibuk menyeka air mata. Lalu, "Mama mau masak sup, kamu main lagi sana!"

"Mama menangis?" tanyaku penasaran ingin mendengar jawaban mama.

Mama menggeleng.

Aku yang saat itu masih berusia 7 tahun, seharusnya masih fokus memikirkan soal sekolah dan PR yang diberikan guru, seusia itu aku harus pergi sekolah dengan perasaan khawatir tidak bertemu mama lagi saat kembali ke rumah.

Bayangan-bayangan tentang adegan menghabisi nyawa yang yang pernah aku temukan dalam film yang ditontong dengan kakak sepupu berulang kali membayangi kepalaku. Bergantian dengan adegan mengerikan mama di dapur saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun