Hari itu hari pertama Ramadan sebelas tahun lalu. Mama diam seribu bahasa. Matanya sembab karena menangis hampir setiap malam. Bibirnya tidak lagi ber
Kita sama-sama menangis. Tapi, hanya nyala api di tungku yang paling tau, siapa di antara kita yang benar-benar menangis.