Mohon tunggu...
Dian Nitasari
Dian Nitasari Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Leadership Senin & Kamis 07.30

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gaya Kepemimpinan Demokratis Paul S. Otellini Mantan CEO Intel

20 Agustus 2021   15:30 Diperbarui: 20 Agustus 2021   15:45 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: https://selular.id/

Paul S. Otellini merupakan mantan CEO Intel yang lahir pada 2 Oktober 1950 di San Francisco California. Paul merupakan lulusan dari Universitas San Francisco California, Berkeley (1974) dengan gelar MBA . Paul juga merupakan dewan direktur Google. Paul Otellini bergabung pada Intel pada tahun 1974. 

Intel ini merupakan sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di Amerika Serikat dan terkenal dengan rancangan dan produksi mikroprosesor dan mengkhususkan dalam sirkuit terpadu. Intel juga membuat kartu jaringan, chipset papan induk, komponen, dan alat lainnya. Intel memiliki projek riset yang maju dalam seluruh aspek produksi semikonduktor, termasuk MEMS.

Lalu gaya kepemimpinan apa yang digunakan oleh Paul Otellini ?

Paul Otellini menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, dimana gaya kepmimpiinan ini termasuk ke dalam pendekatan perilaku. Gaya kepemimpinan demokratis, merupakan gaya kepemimpinan yang menunjukan bahwa pemimpin yang mendelegasikan wewenang kepada orang lain, mendorong partisipasi, bergantung pada pengetahuan bawahan untuk menyelesaikan tugas, dan bergantung pada bawahan.

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan yang berkaitan dengan kekuatan personal dan keikut sertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Thoha,2013:50). Berikut terdapat juga definisi gaya kepemimpinan menurut (Sutikno,2014:35) yang menyatakan bahwa kepemimpinan demokratis memiliki orientasi kepada manusia, dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya.

Pemimpin dengan gaya demokratis ini biasanya disenangi oleh para pengikut atau para pegawainya karena pemimpin bersifat terbuka dalam menerima dan juga menghargai saran-saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan bawahan. 

Biasanya gaya kepemimpinan ini aktif, dinamis, dan terarah, sehingga aktivitas yang dilakukan itu dapat dilakukan secara tersitematis dan juga pembagian tugas atas dasar wewenang dan tanggung jawab yang jelas, memungkinkan setiap anggota berpartisipasi secara aktif.

Gaya kepemimpinan demokratis ini dapat anggota kelompok bekerja dengan baik bahkan ketika pemimpin tidak ada. Teknik partisipatif dan pengambilan keputusan mayoritas yang digunakan oleh pemimpin demokratis melatih dan melibatkan anggota kelompok sehingga mereka tampil baik dengan atau tanpa kehadiran pemimpin. 

Dengan adanya gaya kepemimpinan demokratis ini membuat gaya kepemimpinan ini menjadi populer di perusahaan saat ini, karena dianggap gaya kepemimpinan yang mampu meningkatkan tanggung jawab pegawai atau pengikutnya.

Ciri khas Paul Otellini Yang Senang Mendengarkan ? 

Source: https://elsamara.id/
Source: https://elsamara.id/

Paul Otellini merupakan CEO atau pemimpin dari perusahaan raksasa teknologi Intel. Ciri khas dari Paul Otellini dalam menjadi pemimpin yang bergaya demokratis ini yaitu kemampuan mendengarkan orang lain. 

Dalam buku Richard L.Daft yang berjudul "The Leadership Experience" dijelaskan bahwa mendengarkan merupakan aktivitas yang melibatkan keterampilan dalam menangkap dan menafsirkan makna asli pesan. Bagi Paul dengan mendengarkan pegawainya dapat meningkatkan motivasi dan juga komitmen para pegawainya. 

Bagi Paul Otellini untuk dapat menjadi pendengar yang efektif maka ia harus terlibat , dimana Paul Otellini berusaha untuk berbaur dengan pegawainya, mengajukan pertanyaan, mendirikan forum mendengarkan di mana orang dapat mengatakan apa pun yang ada di pikiran mereka, dan memberikan umpan balik untuk memberi tahu orang-orang bahwa mereka telah didengar. Dibawah ini terdapat 10 kunci untuk menjadi pendengar yang efektif.

Source: Sources: Based on ''A Field Guide to Identifying Bad Listeners,'' McKinsey Quarterly, Issue 2 (2012), p. 112; Bernard T. Ferrari, ''The Execut
Source: Sources: Based on ''A Field Guide to Identifying Bad Listeners,'' McKinsey Quarterly, Issue 2 (2012), p. 112; Bernard T. Ferrari, ''The Execut

Dimana Paul ini senang mendegarkan pegawainya baik itu berkaitan dengan pekerjaan ataupun tidak berkaitan dengan pekerjaan. Karena bagi Paul Otellini pegawainya merupakan aset yang sangat berharga sehingga perlu mendengarkan apa yang dirasakan oleh para pegawainya untuk memajukan Intel.

Dengan kemampuannya dalam mendengarkan pegawainya dapat membawa Intel dikenal dan juga inovasi-inovasi yang dilakukan untuk membuat lebih banyak masyarakat menggunakan produk-produk dari Intel. Inovasi-inovasi ini membuat Intel tetap kokoh seagai salah satu perusahaan pengembangan prosesor yang sukses di dunia. 

Sehingga Intel dikenal sebagai perusahaan raksasa prosesor komputer yang paling banyak digunakan oleh mitra-mitra bisnis seperti Microsoft, Asus, Dell hingga Intel pernah terlibat dalam menciptakan prosesor untuk perangkat mobile beberapa tahun yang lalu. Ini terlihat dari quotes Paul Otellini

In order for us to deliver this we have to integrate the big-screen capability, the PC capability, and the Internet experience. This is a combination of hardware and software that delivers a new media experience. 

Gaya kepemimpinan demokratis ini tergantung pada kompetensi pegawainya, dengan melihat tingkat pengetahuan dan kematangan karyawan. Paul Otellini menggunakan gaya kepemimpinan demokratis ini dengan menyesuaikan lingkungan kerjanya, dimana karyawan dalam Intel memang sudah terampil, berpengalaman dan kreatif.

Di usia 66 tahun Paul Otellini meninggal dunia, akan tetapi Paul Otellini telah mewariskan, sehingga teknologi   yang   dikembangkan   Intel   bergerak   maju,   mulai   dari penggunaan  teknologi  untuk drone hingga  menjadi  salah  satu komponen penting  untuk  menciptakan  perkembangan Smart  Citydi  beberapa  negara maju.

Gaya kepemimpinan demokratis memang baik untuk digunakan dalam perusahaan yang memiliki pegawai yang  kreatif tinggi, berpengalaman dan juga terampil. Dan gaya kepemimpinan demokratis memang menjadi populer untuk sekarang ini karena dianggap gaya kepmimpinan ini mampu menjadikan pemimpin yang humble dan bisa mendengarkan pegawainya. 

Karena dengan mendengarkan pegawai, pemimpin jadi mengetahui apa yang sedang dirasakan pegawainya, dan juga pemimpin bisa bekerjasama dengan baik dengan menerima saran dan masukan dari pegawainya, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 

Dengan adanya mendengarkan pegawai, membuat pegawai merasa dihargai, di dengar dan tercipta lah komitmen yang tinggi dan juga meningkatkan motivasi untuk pegawai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun