Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

7 Langkah Bijak Berbelanja Kebutuhan Pangan Selama Ramadhan

19 Maret 2023   05:00 Diperbarui: 19 Maret 2023   20:01 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana pasar jelang bulan ramadhan. Foto: KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Peningkatan harga kebutuhan pangan menjadi sorotan banyak pihak menjelang bulan Ramadhan. Mulai dari permintaan pasar yang cenderung meningkat, ketersediaan pasokan dan harga kebutuhan yang mengimbangi permintaan.

Tentunya setiap kita menginginkan dapat khusuk beribadah tanpa resah dengan isu ini. Menurut Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) yang dilansir dalam detiknews, kenaikan harga tertinggi terjadi pada H-3 menjelang bulan Ramadhan.

Permintaan pasar yang tinggi terkadang tidak diimbangi dengan pasokan hasil produksi dari petani dan peternak. Salah satu faktor pembatas pasokan produksi yang berimbang yaitu faktor cuaca.

Sebagai konsumen, menanggapi kenaikan harga bahan pokok dibutuhkan bijak bertindak mengatur keuangan selama Ramadhan. Berikut disajikan 7 langkah konsumen bijak pada situasi menjelang Ramadhan.

Langkah ini disusun berdasarkan perspektif penulis dan telah dicoba terapkan. Penerapan ulang oleh pembaca tentunya harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan pos belanja masing-masing. Mari kita simak bersama!

1. Pahami anjuran pola gizi seimbang

Tentu saja kita semua pernah mendengar pedoman gizi seimbang yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pada tumpeng gizi seimbang tersebut diatur persentase pangan standar yang dianjurkan bagi manusia.

Panduan ini mengatur keseimbangan konsumsi pangan harian. Selain itu dalam pedoman tersebut juga diatur perilaku sehat berdasarkan prinsip keanekaragaman pangan, hidup bersih, aktivitas fisik serta menjaga berat badan.

Pada pedoman gizi seimbang jelas disebutkan batasan bagi konsumsi gula, garam dan minyak. Penting bagi kita semua untuk menerapkan gizi berimbang. Terlebih momen Ramadhan identik dengan sajian pangan beragam yang menggugah selera.

Rekomendasi ini penting untuk kita tanamkan bahwa makanan sepantasnya membawa kebahagiaan. Bahagia oleh sebab tunainya kebutuhan jasmani manusia, dukungan dalam beribadah khusuk di bulan Ramadhan serta investasi baik untuk kesehatan tubuh.

2. Buat menu lengkap dan daftar belanja pangan

Penting untuk sebisa mungkin tidak berperilaku berlebihan. Termasuk saat berbelanja bahan pangan selama Ramadhan. Ketika kita berhasil tidak boros, alokasi pengeluaran lain dapat ditingkatkan sedekah misalnya.

Perencanaan yang baik menjauhkan kita dari kegagalan. Jika tidak merencanakan sama sekali sama dengan merencanakan kegagalan.

Agar tidak 'bocor halus' di setiap pos pengeluaran tentunya penting bagi kita menyusun menu lengkap beserta daftar kebutuhan belanja pangan selama Ramadhan. Bila perlu lakukan itu sebelum Ramadhan tiba.

3. Berbelanja di pasar tradisional jika harus ke supermarket manfaatkan promo

Langkah selanjutnya dengan memprioritaskan belanja ke pasar, siapkan catatan belanja tadi agar kita dapat efisien berbelanja. Kelebihan berbelanja di pasar tradisional harga dapat ditawar dan banyak pilihan bahan serupa sesuai kebutuhan.

Ilustrasi jual beli di pasar. Sumber : freepik.com/odua
Ilustrasi jual beli di pasar. Sumber : freepik.com/odua

Jika ternyata harus berbelanja ke supermarket, manfaatkan promo yang sedang berlangsung. Bahan pangan yang dapat disimpan lama bisa menjadi pilihan jika harus berbelanja ke supermarket. Promo dengan potongan harga kecil sekalipun, jika yang dibelanjakan banyak tentu saja mempengaruhi total uang yang akan dibayarkan. Ingat kembali, memanfaatkan diskon berbeda dengan tergoda diskon.

4. Belajar cara penyimpanan makanan yang benar

Nah langkah ini tidak kalah pentingnya. Kita dapat menambah wawasan mengenai cara penyimpanan bahan pangan sehingga mempertahankan mutu bahan tersebut.

Bagaimana menyimpan kentang tentunya berbeda dengan menyimpan jenis sayuran lain. Demikian juga bagaimana menyimpan telur, bawang merah dan sebagainya. Suhu penyimpanan merupakan satu faktor yang memicu kemunduran mutu bahan pangan.

Semakin panjang umur simpan bahan maka kita tidak perlu berulang kali berbelanja dan juga meminimalisir sampah bahan pangan yang gagal olah. Belum sempat diolah sudah mengalami kemunduran mutu saat penyimpanan.

Kita juga perlu memperhatikan in dan out bahan makanan di kulkas agar tidak mubajir. Sebaiknya memasak bahan pangan yang terlebih dahulu dibeli juga mendahulukan memasak bahan pangan yang mudah rusak karena mengandung cukup air.

Penting juga bagi kita untuk selalu memberi label tanggal jika bahan pangan beberapa kali dibeli dalam waktu berbeda. Upaya ini dilakukan untuk mengetahui mana makanan yang harus diolah terlebih dahulu.

5. Memilih bahan pangan yang imperfect layak makan dan murah

Konsumen sangat senang jika mendapatkan buah dan sayur dalam keadaan segar dengan tidak ada cacat pada kulit. Namun demikian memilih bahan pangan yang tidak selalu terlihat baik tentunya dapat menjadi pilihan, jika kita yakin tampilan tersebut bukan merupakan gejala penyakit tanaman misalnya. Seharusnya masih dapat dipertimbangkan menjadi pilihan.

Hal ini juga menjaga agar bahan pangan imperfect tidak menjadi sampah bahan pangan justru sebelum diolah karena tidak laku terjual. Biasanya komoditi seperti ini lebih murah dan cenderung tidak menjadi pilihan utama konsumen.

6. Belanja takjil secukupnya

Langkah ini berkaitan dengan langkah pertama yang sudah diuraikan di atas. Pola makan selama Ramadhan untuk sebagian orang dapat saja mengalami perubahan dengan 'godaan' takjil warna-warni disana-sini.

Jika paham dan bertekad hidup berkesadaran maka tentu akan lebih mudah memberi batasan konsumsi terhadap cemilan berbuka puasa yang berlebihan. Boleh makan, secukupnya.

7. Selektif memilih kesempatan buka bersama

Langkah bijak yang terakhir yaitu selektif dalam memutuskan akan berbuka puasa dimana, bersama siapa saja dan berapa anggaran yang dihabiskan untuk kesempatan ini. Tidak juga wajar jika setiap hari harus berbuka puasa di luar dengan pembenaran banyak kolega, teman kantor, pengajian, komunitas hobi, dan akses sosialisasi lainnya. 

Jangan ragu menolak jika ternyata anggaran Ramadhan Anda akan membengkak setelahnya. Benar-benar dahulukan kesempatan berbuka puasa dengan lingkaran bermakna, jika boleh utamakan kesempatan tersebut bagi pertemuan buka puasa yang mengandung banyak kebaikan.

***

Demikian saran langkah bijak untuk dapat menjadi bahan pemikiran kita bersama. Temukan langkah yang sesuai dengan kebutuhan dan ambil manfaat keberkahan di dalamnya untuk mempersiapkan datangnya bulan baik ini.

Terima kasih sudah membaca.

Referensi 

detiknews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun