Mohon tunggu...
Diannisa Latifah
Diannisa Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Book

Kehidupan Baru Setelah Lulus Kuliah Dalam Novel Fresh Grad

15 Januari 2024   04:45 Diperbarui: 15 Januari 2024   11:09 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deskripsi buku :

Judul buku     : Fresh Grad

Pengarang     : Laili Muttamimah

Tahun  terbit : 2021

Penerbit          : PT Gramedia  Jakarta

Sinopsis Buku :

 “Sayang, ya, padahal Sofia, kan, pintar. Masa susah dapat kerja?”
“Untung anak saya langsung dapet kerja setelah wisuda, jadi nggak kelamaan nganggur di rumah.”
“Iya, anak saya juga. Walau nggak pintar-pintar amat, tapi rezekinya bagus.”

Sofia percaya lulus kuliah akan membawanya kepada hari-hari baru yang indah: bekerja di perusahaan ternama, punya gaji tetap, dan semakin dekat dengan impian-impiannya. Namun, ternyata perjalanan sebagai fresh grad tak berjalan semulus yang dia bayangkan. Meskipun ijazah sudah di tangan, Sofia tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Wawancara demi wawancara yang Sofia lalui belum ada yang berakhir memuaskan. Bisik-bisik tetangga pun mulai membuat Sofia tidak nyaman. Saat teman-teman seangkatannya satu per satu sudah memasuki kehidupan kantoran, Sofia merasa tertinggal. Ditambah lagi, dia harus menghadapi konflik dengan keluarganya, sahabat-sahabatnya, bahkan dirinya sendiri.

Sofia jadi bertanya-tanya: Apa yang salah dengan dirinya? Apa benar semua pencapaiannya semasa kuliah tidak ada nilainya sama sekali di dunia nyata? Mengapa semua yang Sofia pikir merupakan kunci kesuksesan justru membuatnya merasa tersesat? 

Ulasan :

Buku ini mengisahkan tentang Sofia yang bahagia ketika lulus kuliah. Sofia bahagia karena ia bisa mendapatkan IPK tertinggi di kampusnya dan mendapatkan predikat lulusan terbaik di kuliah jurusannya yaitu Publick Relation. Sofia pikir setelah lulus menjadi sarjana kehidupannya bisa berjalan sesuai dengan keinginannya,   sampai akhirnya dia sadar kehidupan setelah lulus tak seindah itu , ia sulit mendapatkan pekerjaan. Saya suka topik yang diangkat oleh penulis,  topik yang diangkat dekat dengan kehidupan kita. 

Aku juga suka penggambaran karakter tokoh Sofia yang ambisius, keras kepala yang terkadang sesuai dengan kondisi frash graduate di luar sana. Tokoh Sofia mewakili banyak fresh graduate di luar sana, yang coba kuat lihat postingan teman-teman kerja di perusahaan ternama, yang coba kuat  dengan bisikan tetangga dan dihantui rasa bersalah belum bisa berbuat apa - apa  untuk orang tua. 

Membaca kisah Sofia dalam novel ini  mengingatkan aku bahwa seringnya kita terlalu sibuk sama diri sendiri. Sampai terkadang lupa membuka mata dan lupa melihat lingkungan sekitar , bahwa sebenarnya ada banyak hal yang patut kita syukuri. Terkadang memang  kita mengizinkan dunia mendefinisikan pencapaian itu  selalu berkaitan dengan berkedudukan tinggi, gaji besar, tampilan bagus, punya barang - barang mahal atau beranded, enggak jomblo dan lain sebagainya.  

Padahal kalau kita benar - benar melihat , sebenarnya kita sudah banyak meraih pencapaian seperti contohnya akur dengan keluarga, bisa bantu mengerjakan rumah orang tua, menemani adik belajar,  punya sahabat yang  setia mendukung dalam keadaan apapun dan lain sebagainya. Setiap pemecahan masalah dalam novel di bahas tuntas , jelas  sesuai dengan porsinya dimulai dari permasalahan hubungan dengan orang tua hingga persahabatan. Selama membaca novel ini saya merasa enjoy.  Saya rasa , mahasiswa sarjana dan lulusan baru akan suka dengan buku ini.

Kelebihan buku :

Topik yang diangkat oleh penulis yaitu "fresh graduate" topik yang masih jarang kutemui dalam sebuah karya fiksi novel. 

Kekurangan buku :

Saya merasa konflik yang bertubi - tubi datang  pada karakter tokoh utama tidak membuat si karakter tokoh utama tidak berkembang banyak.

" Perjalanan setelah lulus kuliah ini benar - benar membuatku sadar tentang proses menjadi dewasa. Mungkin aku pernah merasa pernah tidak cukup baik, membandingkan hidupku dengan orang lain, dan iri dengan pencapaian  teman - temanku sampai akhirnya aku sadar bahwa masa depan bukanlah kompetisi." Sofia (hlm.245)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun