Mohon tunggu...
Dian Maldini
Dian Maldini Mohon Tunggu... Freelancer - Sarjana Hukum | Mahasiswa Double Major Fakultas Syariah dan Bahasa Arab | Madzhab Hambali |

Ini adalah akun pribadi untuk kepentingan media bersosialisasi dan menulis opini

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Veteran dari Timur

10 November 2021   11:26 Diperbarui: 10 November 2021   11:31 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Veteran Indonesia. (veteranri.go.id)

Pagi masih buta. Udara masih segar membuat kerongkongan tertusuk tajam. Sedang medan tak bersahabat. Tak padam seperti api, semangatmu masih bulat.

Veteran dari timur, berjalan mencari sesuap nasi. Melangkah, menyeret kaki. Kau pastikan bahwa keamanan dan kedaulatan masih ada di dalam negeri.

Banyak orang yang tak mengenali nama dan pengorbananmu. Bila Tuhan memutar waktu kembali, kau kan dikenal setiap hari.

Tangan yang dulu kau pakai untuk melempar granat. Mengokang senjata. Kini berurat. Nadimu tak mampu lagi untuk menghadang musuh negeri.

Kau berjalan sempoyangan, kaki yang dulu mendapat  jatah sepatu kopral. Hanya tersisa tulang dan kulit. "Aku ingat. Bukankah bambu runcing yang dulu kau gunakan, sekarang kau pakai untuk berjalan?"

Matamu meyimpan sejarah yang seakan terpendam. Ada kebenaran yang tak bisa kau ungkapkan. Ada cerita yang tak bisa kau tuliskan. Hanya pilu

Pilu dan haru masih menusuk dalam kalbu

Tasikmalaya, 10 November 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun