Mohon tunggu...
Diana Putri
Diana Putri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - cagur

Sedang berusaha mengurangi konsumsi kopi,gula,dan tepung berlebih. Mengisi hari-hari dengan niatan mengurangi konsumsi beberapa hal diatas dengan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stop Kebiasaan Mengancam Anak

9 November 2018   00:10 Diperbarui: 9 November 2018   11:29 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak adalah anugerah dari Allah SWT sehingga sebagai orang tua harus mendidik anaknya agar menjadi anak yang sholeh, sholehah, berlimu, bertaqwa, serta berguna bagi masyarakat sekitarnya. 

Orang tua harus memberi teladan yang baik untuk anaknya supaya bisa mencetak generasi selanjutnya yang lebih unggul. Teladan yang baik adalah salah satu aspek kehidupan yang mempengaruhi tingkah laku maupun cara bicara pada anak. Maka dari itu orang tua harus mempelajari bagaimana menerapkan parenting yang baik terlebih dalam zaman yang sudah marak dengan teknologi. 

Orangtua saat ini harus bersaing dengan canggihnya teknologi dalam hal mendidik anak, apabila anak terkuasai oleh teknologi maka bisa berdampak negatif pada diri anak itu sendiri.

Pola asuh yang baik bukan hanya terlihat bagaimana orangtua tersebut mampu memenuhi segala kebutuhan fisik anak, namun juga harus mampu mengkontrol dan memantau rohani dan pemikiran anak. Bisa kita lihat pada kenyataan saat ini, bahwa orangtua berlomba-lomba mengasuh anak hanya dengan materi saja. 

Mereka berusaha untuk menuruti segala keinginan anak yang bersifat duniawi dan melupakan psikologi mereka. Banyak orangtua yang beranggapan bahwa apabila anak sudah memiliki apa yang mereka inginkan, maka anak tersebut akan bahagia. 

Persepsi tersebut bisa menimbulkan dampak negatif di kehidupan anak selanjutnya nanti. Apabila pola asuh yang diterapkan oleh orangtua gagal, maka bisa dikatakan anak yang terdidik kurang maksimal.

Dalam hal ini orang tua harusnya lebih berhati -- hati dalam berbagai ucapan atau alangkah baiknya menata juga bagaimana tata cara pembicaraan, obrolan atau kata -- kata yang baik untuk mengkomunikasikan sesuatu. 

Biasannya anak yang terlalu dimanjakan orang tuannya akan sulit diatur dan biasannya dalam hal ini anak tidak tahu situasi dan kondisi yang ada dan akan sulit dijelaskan atau diarahkan karena ia terbiasa dimanjakan. Dan hal ini yang biasannya  membuat orang tua kadang lepas kontrol dan melakukan apa saja agar anaknya mau diam dan mendengarkannya. 

Salah satu cara yang salah dan paling sering digunakan adalah dengan ''ancaman''. Hal ini dilinai efektif karena anak langsung diam dan mau menurut namun tanpa disadari untuk anak usia dibawah 6 tahun khususnya dapat berdampak, Anak usia 3 -- 5 tahun (Balita) memiliki imajinasi yang sudah berkembang. Rasa takut yang muncul karena selalu ditakut-takuti akan membuatnya mimpi buruk.

Sementara ketakutan yang terus menerus dialami akan mengakibatkan anak selalu bingung, cemas dan tegang.  Dan hal inilah yang bisa membuat anak nantinya tidak percaya dini dan akan membuat orang tua susah sendiri. 

Karena ia selalu mengandalkan orang tua. Dan apa -- apa meminta dibantu. Selain itu pergaulan disekolah juga akan terganggu karena kembali kerasa percaya diri akibat ancaman tersebut. Jadi alangkah baiknya kita menjadi orang tua yang bijak, mengkomunikasikan segala sesuatu dengan baik agar tercipta juga Susana keluarga yang hangat, yang nantinya diharapkan dapat membentuk karakter manusia yang luar biasa. Salam sharing

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun