Mohon tunggu...
diana marsono
diana marsono Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

nama : diana marsono nim : 42321010027 dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si. AK Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ghulam Shabbir dan Mumtaz Anwar

2 Desember 2022   22:53 Diperbarui: 2 Desember 2022   23:06 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

nama : diana marsono

nim : 42321010027

kuiz K14

pendidikan anti korupsi dan etik UMB

dosen : Apollo, prof.Dr,M.Si.Ak

Ghulam Shabbir dan Mumtaz Anwar

Abstrak

Korupsi bukanlah fenomena baru; kita hidup dengannya sejak lahir dari institusi pemerintah. Korupsi memiliki dua dimensi; public korupsi sektor dan korupsi sektor swasta. Sektor public korupsi berarti, "penyalahgunaan jabatan publik untuk keuntungan pribadi". Untuk salib analisis negara, korupsi sektor publik terutama difokuskan. Dalam studi ini, kami telah menganalisis 41 negara berkembang untuk menyelidiki penentu korupsi. Determinan korupsi dibagi lagi menjadi determinan ekonomi dan determinan nonekonomi.

Ekonomi faktor penentu termasuk kebebasan ekonomi, globalisasi, tingkat pendidikan, distribusi pendapatan dan tingkat pendapatan rata-rata. Non-ekonomi Daftar determinan terdiri atas kebebasan pers, demokrasi dan pangsa populasi yang berafiliasi dengan agama tertentu. Temuan empiris dari studi menunjukkan bahwa; semua determinan ekonomi berhubungan negatif dengan tingkat persepsi korupsi kecuali distribusi pendapatan dan determinan nonekonomi tidak secara signifikan menjelaskan variasi dalam tingkat korupsi. 

Hal ini menunjukkan bahwa sosial-politik dan agama norma sangat lemah sehingga tidak dapat mempengaruhi tingkat korupsi di dalamnya negara. Kontribusi agama dalam kehidupan praktis masyarakat sangat besar sedikit, sehingga nilai-nilai budaya negara-negara berkembang tidak berbasis agama. Oleh karena itu, persepsi tingkat korupsi tidak dipengaruhi oleh agama. Studi ini menyimpulkan bahwa pemerintah harus fokus pada faktor ekonomi untuk mengekang tingkat korupsi.

1. Perkenalan

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun