Mohon tunggu...
Diah Trisna Yuliana
Diah Trisna Yuliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Hobi saya random banget sesuai mood :))

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Lahan Parkir Menjadi Pasar Tradisional

27 September 2022   19:56 Diperbarui: 27 September 2022   20:14 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tidak jauh dari pembahasan -- pembahasan minggu lalu yang pernah saya bahas di artikel sebelumnya. Sarangan. Ya, itu -- itu lagi yang akan saya bahas di pembahasan kali ini. Siapa sih yang belum tahu apa itu Sarangan sampai detik ini juga?

Sarangan merupakan sebuah tempat atau ikon bahkan sebuah destinasi yang berupa sebagian besar wilayahnya atau daerahnya berupa pemandangan alam yang hijau dan sejuk, karena letaknya langsung  di bawah kaki atau lereng Gunung Lawu.

Banyaknya pengunjung yang datang disetiap tahunnya membuat Sarangan banyak dikenal oleh masyarakat luas, bahkan juga dikenal di negara tentangga atau mancanegara. 

Di setiap tahunnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan merekap banyaknya pengunjung yang datang hingga mencapai puluhan ribu pengunjung dan pengunjung yang datang tersebut tidak hanya dari wisatawan domestic, tetapi juga dari wisatawan mancanegara. 

Banyaknya pengunjung yang datang membuat pendapatan daerah khususnya Kabupaten Magetan bertambah meningkat, sehingga pada langkah selanjutnya Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan bis menambah atau meningkatkan infrastruktur bahkan sarana dan prasarana yang ada di daerah sekitar Sarangan.

Sarangan sangat luas untuk dijangkau oleh masyarakat luar, dari luasnya saja kita bisa melihat sampai dengan perbatasan antara perbatasan Ibu Kota Jawa Timur dan Ibu Kota Jawa Tengah tepatnya Kabupaten Karanganyar. 

Sarangan sendiri terdiri dari beberapa area atau wahana yang ada, seperti Telaga Sarangan atau sering dikenal dengan Telaga Pasir, warung pernak -- pernik, toko oleh -- oleh, warung kopi, daerah khusus makanan sate kelinci, kampung susu, daerah atau jalur khusus kuda, bebek air, dan masih banyak lagi fasilitas -- fasilitas serta sarana dan prasarana yang ada.  

Di samping hal -- hal tersebut, ada satu permasalahan yang membuat para wisatawan lokal, maupun mancanegara keresahan serta kebingunggan, yaitu sempitnya lahan yang digunakan untuk memarkirkan kendaraan mereka. Kurangnya lahan tersebut membuat para wisatawan maju mundur untuk berdatangan ke wisata atau destinasi Sarangan.

Jika ingin menuju ke Sarangan pasti Anda melewati berbagai warung -- warung yang letaknya berada tepat di sebelah jalan tanjakan dan letaknya pun memiliki kemiringan yang sangat tajam. Biasanya warung -- warung tersebut dimanfaatkan oleh para wisatawan untuk area peristirahatan atau sering disebut dengan rest area. 

Para wisatawan yang datang dari luar provinsi biasanya memanfaatkan area tersebut untuk beristirahat dari banyaknya waktu yang mereka tempuh, selain beristirahat mereka juga biasanya memanfaatkan warung tersebut untuk sesi foto, karena sangat indahnya pemandangan yang ada disekitar warung -- warung tersebut.

Tetapi dengan kurangnya kesadaran para wisatawan tersebut membuat suasana atau kondisi yang ada di sekitar warung tersebut tidak tertata dengan baik. Misalnya karena terlalu banyaknya para wisatawan yang datang membuat jalanan menuju ke tempat wisata menjadi terhambat. Adanya banyak pengguna atau pengendara kendaraan beroda dua bahkan kendaraan berroda empat  membuat atau mengakibatkan kemacetan di jalur menuju tempat wisata Saangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun