Mohon tunggu...
Diah Sarithi
Diah Sarithi Mohon Tunggu... Man Jadda Wa Jada

celoteh_literasi: Bukan hanya sekedar berceloteh, tetapi juga memberikan imajinasi lewat kata, hiburan, informasi, dan pelajaran hidup bagi para pembaca

Selanjutnya

Tutup

Trip

Nostalgia Wisata Hutan Mangrove

20 April 2025   21:16 Diperbarui: 21 April 2025   19:32 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Area Depan Masjid Al-Barokah sumber: IMG-20200605-WA0077

Celoteh literasi kali ini akan berbagi pengalaman berkesan yang dirasakan pertama kalinya mengunjungi wisata hutan mangrove di tahun 2020 bersama para sahabat dengan menjelajahi hutan mangrove seluas 256 hektar menggunakan kapal nelayan yang dikelilingi sungai air payau yang tenang nan hijau dengan potret kehidupan di perkampungan nelayan yang menjadi daya tarik tersendiri yang tertangkap oleh mata dan tersimpan dalam memori.

https://www.teropongpublik.co.id/
https://www.teropongpublik.co.id/
Lokasi wisata hutan mangrove ini terletak di Gang Al-Barokah 5, Kel. Sumber Jaya Kec. Kampung Melayu Kota Bengkulu sebelum melewati jembatan pelabuhan Pulau Baii, kota Bengkulu. Posisi wisata hutan mangrove berada tepat di belakang masjid Al-Barokah Kel. Sumber Jaya Kota Bengkulu. Akses jalan menuju lokasi wisata hutan mangrove ini sangat mudah dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat dengan jarak tempuh sekitar 15 kilometer dari pusat kota Bengkulu.

Area Depan Masjid Al-Barokah sumber: IMG-20200605-WA0077
Area Depan Masjid Al-Barokah sumber: IMG-20200605-WA0077

Teringat pada hari itu adalah moment setelah lebaran Idul Fitri di tahun 2020. Saat siang menjelang sore hari, kami bertujuh dengan tiga teman lainnya ingin menikmati kebersamaan ini dengan menyaksikan keindahan vegetasi yang tumbuh dengan indah di perairan kampung nelayan menggunakan kapal nelayan yang merupakan destinasi wisata yang tersedia. Selain dapat melihat pesona hutan mangrove, ada juga pilihan mengunjungi lentera hijau yang dikelilingi lautan biru dan dapat melihat megahnya dermaga pelabuhan pulau baii, gagahnya kapal pengangkut barang, serta kapal-kapal nelayan yang berlalu-lalang melintasi lautan. 

Banyak sekali hal-hal estetik yang tertangkap oleh mata kami saat mulai memasuki area wisata hutan mangrove. Wisata hutan mangrove ini memiliki beberapa area sebagai fasilitas penunjang para pengunjung diantaranya:

  • Area parkir
  • Area taman
    https://atourin.com/
    https://atourin.com/
    Area ini cukup estetik dan dikelola oleh pedagang lokal untuk menjual aneka cemilan, makanan dan minuman dan area ini cocok banget dijadikan tempat nongkrong bagi para pengunjung. Di area ini tersedia tempat duduk yang dicat warna kuning dan merah, ditemani pepohonan rindang nan rindang, ada juga pohon pinang, pohon kelapa dan hiasan tanaman hias yang menambah keasrian area taman.
  • Area tempat sholat sekaligus toilet yang bersih, terjaga dan terawat
  • Area Dermaga
    IMG-20200605-WA0088
    IMG-20200605-WA0088
    Area ini menjadi salah satu tempat favorit pengunjung sebagai spot foto. Area ini instagramable banget gaes, didukung oleh sederatan kapal-kapal nelayan yang berwarna-warni dengan background sungai air payau yang hijau ditambah keindahan dan keasrian dari hutan mangrove yang membentang. Selain sebagai spot foto, area ini juga sering dijadikan tempat nongkrong, tempat menyantap semangkuk seblak super pedas bareng para remaja dan ibu-ibu, tempat bermain anak-anak, tempat memancing, tempat healing ternyaman untuk merilekskan pikiran, saat sedang burnout atau butuh waktu sendiri dengan duduk di atas dermaga sambil memandangi air sungai yang tenang, hutan mangrove yang menghijau dan merasakan tiupan angin yang sepoi-sepoi. Hal ini yang dinamakan terapi alam, sangat menenangkan hati dan pikiran serta menyegarkan mata. Pada area ini, kami menyempatkan berfoto bersama di depan palang papan nama yang bertuliskan "Wisata Hutan Mangrove" sebelum menaiki kapal nelayan.
    IMG-20200605-WA0159
    IMG-20200605-WA0159
  • Area hutan mangrove
    Hutan Mangrove sumber: IMG-20200605-WA0120
    Hutan Mangrove sumber: IMG-20200605-WA0120

Area ini akan ditelusuri oleh para pengunjung yang ingin mencoba menikmati sensasi naik kapal nelayan dengan suguhan pesona keindahan hutan mangrove, berbagai fauna seperti monyet, berbagai spesies burung dengan bulu yang indah, bahkan biawak dan potret kehidupan di kampung nelayan. Dari kejauhan, kita juga bisa melihat pemandangan jembatan pelabuhan pulau baii yang diapit oleh birunya langit dan laut yang luas.

Hutan Mangrove sumber: IMG-20200605-WA0116
Hutan Mangrove sumber: IMG-20200605-WA0116
  • Area lentera hijau
    Kapal mengarah ke lentera hijau
    Kapal mengarah ke lentera hijau
    Area ini adalah opsi lain destinasi kapal nelayan yang punya pesona keindahan tersendiri. Di area ini, kapal nelayan butuh effort lebih untuk berlabuh menuju lentera hijau. Selain jaraknya yang cukup jauh, kapal nelayan akan menemukan sekumpulan ombak-ombak menari-nari dengan bebas di lautan biru yang indah nan syahdu dilengkapi tiupan angin yang kencang menembus kulit. Dari kejauhan, kita dapat menikmati suguhan pesona pantai lentera merah dengan dua kapal tongkang yang karam. Namun, sayangnya perjalanan kami tidak sampai ke lentera hijau saat itu. Kami hanya sampai melewati jembatan pelabuhan pulau baii lalu putar balik ke dermaga kembali.

            Saat bunyi mesin sudah menyala, kapal kami perlahan mulai menjauhi dermaga. suara mesin itu memecahkan keheningan di antara kami yang sedang duduk sambil terpanah  melihat potret pemandangan hutan mangrove yang membentang hijau nan memukau, melihat kapal-kapal nelayan yang berwarna-warni dengan terpasangnya Sang Pusaka Merah Putih berkibar dengan sempurna oleh tiupan angin, sebagian fauna juga terlihat di hutan mangrove  seperti ada monyet yang bergelantungan di pepohonan mangrove, ada spesies burung berbulu cantik sedang bertengker di ranting pohon, ada juga burung-burung yang menari-nari dengan bebas di langit biru dan masih banyak fauna lainnya. Terlihat deretan rumah-rumah warga kampung nelayan yang dominan memiliki dermaga kecil di belakang rumahnya dan sebagian besar di area samping rumah mereka terdapat jemuran ikan asin dari benang jala . Kami melihat beragam aktivitas warga kampung nelayan di sore itu seperti ada seorang bapak merapikan jala di atas kapal miliknya yang sedang bersandar di dermaga, ada yang sedang memancing, ada yang sedang mengangkut jerijen berisi air, ada anak-anak yang sedang bermain layang-layang dan ada sekumpulan pemuda berada di atas kapal nelayan yang sedang mengangkut barang setelah melaut. Potret kehidupan kampung nelayan  ini menjadikan ekosistem hutan mangrove semakin kompleks dan saling melengkapi. Mulut-mulut kami tak mampu mengungkapkan sepatah katapun untuk menggambarkan keindahan dalam keberagaman yang sedang disaksikan oleh mata. Sungguh indah, Maha karya Sang Semesta.

Tanpa berpikir panjang, kami memanfaatkan moment ini untuk mengambil foto sebanyak-banyaknya baik foto sendiri maupun foto bersama dengan spot foto favorit di kapal nelayan ini berada di bagian depan kapal dan badan kapal dengan background pepohonan mangrove ditemani air sungai payau yang hijau dan diantara kami juga ada yang merekam jejak perjalanan menuju lorong hutan mangrove bahkan membuat vlog pendek. Selain itu, kami juga bertukar cerita, berbagi tawa dan keceriaan sambil menikmati kelezatan bakso bakar pedas yang masih hangat. Setelah kurang lebih sekitar 30 menit kami menjelajahi wisata hutan mangrove, kami sudah berada di atas dermaga kembali dan mulai patungan untuk membayar jasa nahkoda yang mengantarkan kami menuju destinasi indah di kampung nelayan ini dengan biaya sebesar Rp. 100.000 yang bermuatan kapal maksimal 10 orang. Kesempatan kali ini kami mendapatkan benefit harga yang terbilang murah gaes. Kebetulan pemilik kapal ini adalah milik orangtua teman sekolah salah satu dari kami. Di akhir perjalanan kami, ada sebuah potret langit yang mendung dihiasi pelangi dan view  ini cukup unik dan menarik perhatian tiga teman diantara kami untuk bergegas mengambil kesempatan berfoto dengan pose khas random mereka. hihi...

img-20200605-wa0148-680500ceed641528da5d28c2.jpg
img-20200605-wa0148-680500ceed641528da5d28c2.jpg
Singkat cerita, sore itu kami pulang dengan membawa kenangan indah akan moment kebersamaan yang hadir dalam perjalanan wisata hutan mangrove. Banyak rasa yang terukir di perjalanan kali ini dalam menjelajahi keindahan hutan mangrove dan keunikan potret kehidupan kampung nelayan yang sederhana dan peduli dengan alam. 

Pada perjalanan kali ini terselip pesan yang berharga bagi penulis yaitu:

"Manfaatkanlah setiap moment yang kalian rayakan bersama orang yang kamu sayangi, hargailah kehadiran mereka di dalam hidupmu, nikmatilah waktu kebersamaan itu dengan bijak dan bersyukurlah atas segala nikmat dari Sang Semesta serta jagalah selalu segala hal yang Semesta berikan atau titipkan kepadamu. Mari kita jaga alam ini dengan aksi-aksi kecil yang berdampak, karena alam adalah kehidupan bagi seluruh makhluk hidup termasuk dirimu sendiri". by celoteh_literasi


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun