Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Bangunan Ikonis Soeracarta: Para Saksi Bisu Pengukir Sejarah

23 Agustus 2022   23:12 Diperbarui: 28 Agustus 2022   00:33 2231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu omah Loji masih bergaya Art Deco berjejer di antara bangunan lawas di perkampungan Lodji Wetan| dokumentasi pribadi

Tugu kecil yang berdiri tepat di depan Balai Kota Surakarta ini biasa disebut sebagai Tugu Pamandengan. Belum ada literasi yang secara tepat mengurai kapan tugu tersebut di bangun.

Meski demikian, beberapa narasi menyebut bahwa tugu yang dianggap memiliki titik kosmologi pada zamannya ini dibangun antara masa pemerintahan SISKS Paku Buwono (PB) IV hingga PB X.

Dikatakan mempunyai daya kosmologi kuat, karena tugu inilah yang menjadi simbol pemusatan ide atau upaya para Raja Kraton Surakarta untuk memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi rakyat.

Dari titik nol Surakarta, mari saya akan mengajak Anda menikmati beberapa sajian cagar budaya lainnya di sepanjang jantung kota Bengawan.

#2 Pasar Gede Hardjonegoro

situasi pagi hari saat para pekerja mulai bongkar muat barang di depan pasar| dokumentasi pribadi
situasi pagi hari saat para pekerja mulai bongkar muat barang di depan pasar| dokumentasi pribadi

Hmm, bagi kami masyarakat Solo, Pasar Gede merupakan warisan ikonik yang menyimpan berjuta cerita sejarah. 

Pasar para Ratu. Begitulah kami biasa menyebutnya. Saya sarankan bila ada yang ingin menikmati kuliner Solo baik yang otentik maupun kuliner warisan peranakan, datanglah agak siang. Ya, antara jam 08:00-09:00 WIB. 

Wokay, mari kita kombek lagi, Kawan.

Sebagaimana diketahui, ada tiga dominasi suku yang berasimilasi di kota Solo. Arab-Pakistan, Tionghoa, dan Jawa. 

Pasar Gede mulanya merupakan tanah lapang yang ada di sekitar rumah warga keturunan Tionghoa. Karena dinamika ekonomi masyarakat Tionghoa begitu tinggi sehingga perniagaan di tanah lapang tersebut semakin ramai dikunjungi pula oleh para pedagang lain dari berbagai daerah. 

Pasar Gede tempo dulu| Tribunnews.com
Pasar Gede tempo dulu| Tribunnews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun