Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Parenting: Ayah, Ibu, Haruskah Menghukum Saat Anak Tantrum?

27 Maret 2022   16:01 Diperbarui: 12 April 2022   10:15 2223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hukuman dan jawaban singkat justru akan membuat anak menjadi bingung | via familie.de

Sejauh manakah temper tantrum yang patut kita waspadai? 

Orang tua ataupun para pengasuh sudah sepantasnya mewaspadai apabila anak melakukan tantrum bukan lagi sebagai kebutuhan mereka untuk bersosialisasi dengan orang dewasa. 

Ada beberapa perilaku anak yang dapat kita jadikan indikasi sampai sejauh mana tantrum mulai harus kita waspadai. 

Apabila anak tantrum disertai self harm, tindakan menyakiti diri sendiri. Anak-anak pada masa temper tantrum menggigiti dirinya sendiri atau menggunakan objek lain untuk menoreh bagian tubuhnya. 

Kadang ada pula yang membenturkan kepala di dinding atau dengan sengaja menendang objek lain hingga kakinya terluka. Ini harus mendapat perhatian khusus dari orang tua maupun pengasuh. 

Terjadinya ledakan kemarahan pada anak pada frekuensi tertentu (15-20 kali dalam sebulan). Saya sarankan konsultasikan kepada psikolog anak terdekat kita. 

Karena selain akan menguras tenaga kita sebagai pengasih dalam meredakan tantrum anak, perilaku ini bila dibiarkan akan menyebabkan ketidaknyamanan pada diri si anak. 

Memang tantrum adalah hal normal yang sudah wajar terjadi pada anak-anak balita. Namun, sudah sepantasnya pula kita pun menyadari bahwa tantrum dapat menjadi gejala dari kesehatan mental anak. 

Dunia anak-anak bukan masalah kita lebih benar atau lebih berpengalaman. Bersama anak-anak kita mampu bertumbuh bersama. 

Selamat menyayangi anak-anak kita, selamat berempati untuk mereka. 

Salam sehat, salam sadar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun