Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lullaby

24 Juni 2021   20:05 Diperbarui: 25 Juni 2021   00:58 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. via pixabay.com @astroligion

Izinkan, kurebahkan kata-kata ini untukmu, Tuan, dalam rahim malam yang kupinjam

Hingga kata-kata yang ditenun oleh dingin jemari janari berbuah embun dalam keranjang pagi

Besok…

Agar dapatlah aku menuang dalam kirbat pagimu, rencana berkiblat renjana

Kan kujahit kembali tabir mimpi yang robek semalam, terendam dalam bising dengkur indahmu

Izinkan aku, Tuanku. Menikmati kidung sunyi  persembahan khusyuk dini hari yang matanya sekelam jelaga malam

Supaya bila Tuan terjaga, lalu menarikku dalam peluk asmara, aku tak lagi terbata

Biarkan kini aku mengumpulkan batang-batang rindu, yang telah patah kena kering musim panas

Biar kusatukan dengan api asmara, agar mimpimu hangat hingga mentari datang, bertandang lewat kamarmu yang belum jua berjendela

Tuanku, izinkan malam ini aku tertidur di bawah kakimu, merebahkan kembali jelai kata-kataku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun