Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ia Raja Pesisir, Aku Raja Pedalaman (Part 9: The Grand Coronation)

8 Januari 2020   09:19 Diperbarui: 8 Januari 2020   09:30 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com|by. Rosie Hardy

"Maafkan aku, Tuan Puteri, maafkan aku,"

"Tuan Puteri, maaf, tapi kita harus segera pergi," Thea menukas habis segala badai yang membantai hati kami berdua.

"Ya, kau harus pergi, Tuanku,"Boone segera melepas pelukannya, mengusap air mata yang masih deras mengalir dari mataku. Jemarinya yang kasar namun kuat menghapus rasa engganku meninggalkan masa yang seakan merentangkan kekuasaannya kembali atas kami berdua.

"Boone...."panggilku pelan saat tangan Thea memelukku meninggalkan lelaki yang selama ini menyelami benak dan samudera mimpiku.

Boone masih di situ. Ia seolah sebagai ksatria perkasa yang tak mampu berbuat apa pun, ia telah menyerah pada belenggu kasta dan norma peraturan tanpa pernah mau melawannya sedikit pun.

Cinta seakan bukan lagi senjata tertajam yang pernah ada di alam semesta. Ya, mungkin itu hanya milik kaum Nevirit. Kaum ibuku. Yang juga telah menyerah pada kematian tanpa seutas kalimat pun tertinggal bagiku.

Aku meninggalkannya. Aku meninggalkan Boone yang sujud dan tersedu menangis. Badan tegapnya tergoncang kuat, seperti sebuah kapal yang digoncangkan badai hebat di sudut istana. 

Boone....aku mencintaimu, sayang.... Tapi terkadang kita harus memahami, ada pertemuan, yang tak usah kita mengerti maknanya. Hanya kita jalani saja. Hingga tiba saatnya kita memahami bahwa pertemuan tak mampu menyuguhkan seikat rasa untuk selalu menjadi bersama.

*Solo,... yeay...akhernya aku nulis lagi :) wish me luck for the next adventure. Bakal ada yang seru nih di part 10. Hmmmh, what bout the war?... So, still be there in K...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun