Mohon tunggu...
Diah Khoirunnafiah
Diah Khoirunnafiah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Senang berkecimpung dalam dunia pendidikan dan menyukai topik sosial, keagamaan, dan keperempuanan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peluncuran Atlas Tematik Ketapang dalam Program Ngopeni Jateng oleh Mahasiswa KKN Unnes Giat 12

9 September 2025   21:17 Diperbarui: 9 September 2025   21:23 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Atlas Tematik Ketapang Karya Yulia Rahman kepada Kepala Desa (Sumber: Dokumentasi TIm KKN Unnes Desa Ketapang 2025)

Ketapang -- Program UNNES GIAT 12 NGOPENI JATENG menghadirkan inovasi dan kreativitas nyata melalui pembuatan Atlas Tematik Ketapang. Kegiatan yang berlangsung dari bulan Juli hingga Agustus 2025 ini dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) di bawah koordinasi Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES bersama mitra pemerintah Desa Ketapang, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.

Desa Ketapang merupakan salah satu desa pesisir yang memiliki keragaman potensi sumber daya alam, sosial, ekonomi, dan budaya. Letaknya yang strategis di wilayah pesisir menjadikan masyarakatnya banyak bergantung pada sektor perikanan tambak, hasil laut, serta usaha mikro kecil menengah (UMKM) berbasis olahan ikan. Selain itu, Desa Ketapang juga memiliki tradisi dan budaya khas, seperti upacara sedekah laut dan kesenian lokal yang menjadi identitas masyarakat. Namun, potensi tersebut selama ini masih tersebar dalam bentuk pengetahuan lisan, data statistik, maupun informasi parsial yang belum terdokumentasi secara komprehensif. Untuk itu, Mahasiswa meluncurkan media informasi dalam bentuk atlas.

Atlas Tematik Ketapang berisi peta-peta tematik, deskripsi serta data tabular dan statistik yang menggambarkan potensi lokal yaitu potensi perikanan dan kelautan, UMKM dan ekonomi kreatif, potensi sosial budaya, potensi wisata, rumah terdampak banjir rob, hingga tata ruang desa. Hasilnya diharapkan menjadi referensi penting bagi pemerintah desa maupun pihak eksternal dalam perencanaan pembangunan, pengelolaan sumber daya, serta penguatan Desa Tangguh Bencana (Destana).

Koordinator mahasiswa KKN UNNES GIAT 12 Desa Ketapang, menyebutkan bahwa penyusunan atlas dilakukan melalui survei lapangan, pemetaan partisipatif, dan pengolahan data spasial. "Atlas sebagai media identitas desa, disusun melalui observasi, wawancara, dan olah data bersama masyarakat desa terutama nelayan. Harapannya bisa bermanfaat bagi kemajuan desa" ujarnya.

Melalui kegiatan ini, UNNES terus meneguhkan peran KKN sebagai wadah sinergi kampus dan desa. Selain itu, kegiatan ini juga semakin memperkokoh peran UNNES dalam menanamkan nilai ngopeni (merawat), nguri-uri (melestarikan), njaga (menjaga), dan juga membangun rasa memiliki (sense of ownership) pada masyarakat untuk lebih mengenali potensi yang dimilikinya terutama untuk kemajuan desa sesuai dengan tagline program "Bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun