Maduku adalah Adikku
Air mata ini hampir habis ketika mendapati sebuah kenyataan, adikku tersayang hamil dengan suamiku.Â
Aku tak habis pikir ketika itu terjadi, adikku yang tak tahu diri atau suamiku yang tak tahu malu, hingga adik kesayanganku jadi sasaran kesepiannya
Memang aku menyadari , aku yang salah, karena aku sering meninggalkannya beberapa hari karena tugasku sering keluar kota, tapi menurutku kejadian ini tak bisa ditolerir.
Tangisnya makin pecah,bantalpun tambah basah kenapa kenyataan ini harus aku hadapi.
Tak ada firasat dan pertanda, hanya saja sikap suamiku berubah begitu perhatian dengan adikku tersayang bahkan ketika biasanya belanja bulanan berdua denganku, dia lebih sering mengajak adikku dengan dalih, agar aku beristirahat.
Adakah firasat aku tak pernah dapat atau karena aku terlalu cuek hingga rasa curigaku tak pernah timbul.
Adikku tersayang harus bersanding dengan suamiku tercinta
Karena orang tuaku tak ingin dipermalukan, acara di pelaminan disegerakan
Selamat berpisah kekasihku dan kesayanganku semoga kalian bahagia walau hatiku berkeping-keping seperti sebuah kaca  yang terlempar membentur dinding, hancur sulit disatukan