Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencegah Keburukan dengan Merubah Mindset

20 Juli 2021   14:15 Diperbarui: 20 Juli 2021   15:01 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencegah Keburukan Dengan Merubah Mindset (Cara Pandang).

Setiap orang pada dasarnya butuh perhatian, butuh tempat utk curhat keluh kesahnya ingin di dengar, di sisi yg Iain setiap orang siapapun dia tidak ingin di gurui, di vonis  ( karena keburukannya ), apalagi sampai di hinakan.

Sikap individu apapun posisi baik sebagai anggota masyarakat, anggota keluarga atau berada di sebuah komunitas ketika memberi perhatian, mendengarkan curhatan, memberi nasehat ternyata juga butuh kecerdasan tapi bukan hanya kecerdasan tapi juga keimanan yg kuat, kecerdasan yg didasarkan keimanan yg kuat akan melahirkan sebuah sikap yg memandang setiap orang dgn kasih sayang, memberi harapan bukan memberi keputusasaan, merubah mindset bukan menjumudkan pikiran . 

Saya teringat dgn kisah seorang pemuda yg masih suka berbuat maksiat berdialog

dengan seorang ulama sufi

Ulama : Engkau boleh berbuat maksiat apa saja kalo bisa memenuhi 5 syarat ini.

Pemuda : "Wah boleh,... mantab nih , apa syaratnya ya, Syekh,".

Ulama : 

Pertama; ketika engkau melakukan maksiat jangan dilakukan di bumi Allah. 

Kedua; ketika engkau melakukan maksiat pastikan jangan sampai allah melihatmu. 

Ketiga; ketika engkau melakukan maksiat jangan memakai sarana yg berasal dari rezeki yg Allah berikan.

Keempat, ketika malaikat maut datang padamu utk mencabut nyawamu, engkau bisa mengatakan jangan cabut nyawa saya sekarang datanglah lain waktu.

Kelima; ketika di hari akhir nanti malaikat menyeretmu ke neraka maka engkau bisa bilang saya nggak mau masuk neraka, saya menolak.

Pemuda : Diapun terdiam.

Ulama : "Kalau, engkau bisa memenuhi syarat itu semuanya , ".Silahkan, "Engkau bebas melakukan maksiat apa saja,yang kau suka".

Semenjak itu pemuda tadi tidak pernah melakukan maksiat.

Itulah kecerdasan dengan kekuatan iman, itulah kekuatan iman yang melahirkan kecerdasan yang tidak memvonis, yang penuh kasih sayang, yang mampu melihat bahwa orang pada dasarnya baik hanya cara pandang yang membuat orang itu menyimpang dari kebenaran.

Mari kita ajak orang-orang di sekeliling kita untuk menjadi baik tanpa harus menghukum mereka, tanpa harus merendahkan mereka .  

Saya teringat sebuah ungkapan memang

baik menjadi orang penting tapi lebih penting menjadi orang baik.

Mari kita tingkatkan iman kita hingga melahirkan kecerdasan karena banyak orang-orang di sekitar kita yang menunggu dukungan kita utk menjadi orang yang lebih baik dari hari ini.

Salam bahagia dan salam sehat selalu.

Depok, 20 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun