Penggunaan Media Sosial dalam Membentuk Konvergensi Melalui Pendekatan Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

* Ontologi

Ontologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu ontos yang berarti ada atau ada dan logos yang berarti ilmu atau ilmu. ontologi berarti ilmu atau studi tentang yang ada atau yang ada.

* Epistemonologi

Epistemonologi didasarkan pada akar kata episteme (pengetahuan) dan logos (ilmu sistematik, teori). Secara terminologi, epistemonologi adalah teori atau ilmu tentang metode dan landasan pengetahuan. Epistemologi adalah disiplin ilmu yang bersifat evaluatif, normatif, dan kritis.

* Aksiologi

Secara etimologi, aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang berarti tepat atau sesuai dan logos yang berarti pengetahuan. Secara sederhana, aksiologi mempelajari manfaat atau nilai yang kita dapatkan dari sebuah ilmu.

2.2 Media Sosial dan Konvergensi

- Media Sosial

Kehadiran media sosial di masyarakat saat ini telah memberikan manfaat yang sangat besar, terlebih di era pandemi ini. Media sosial cukup membantu dalam menghapus jarak antar manusia, sehingga sangat efektif untuk mempersingkat waktu dalam berkomunikasi. Namun, sesuatu yang memiliki dampak positif yang tinggi tidak menutup kemungkinan memiliki dampak negatif yang tinggi juga. Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah media di internet yang memungkinkan pengguna untuk merepresentasikan dirinya dan berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain untuk membentuk ikatan sosial secara virtual.

- Konvergensi Media

Konvergensi media dilakukan untuk memproduksi dan mempublikasikan berbagai konten media melalui sarana dan prasarana teknologi, untuk dimanfaatkan oleh khalayak yang beragam. Seorang peneliti dari Amerika, Henry Jenkins mengatakan bahwa kata konvergensi digunakan untuk menggambarkan perubahan industri, budaya, sosial teknologi yang berasal dari industri yang sebelumnya terpisah dan terkait dengan pekerja terampil. Menurut Jenkins, konvergensi media adalah proses berkelanjutan yang tidak boleh dilihat sebagai perpindahan media lama, melainkan sebagai interaksi antara bentuk dan platform media yang berbeda (Jenkins, 2006).