Mohon tunggu...
dhona kirana
dhona kirana Mohon Tunggu... mahasiswa

drawing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resume mengenai bencana alam dan kesehatan mental serta jaminan BPJS mahasiswa UNISA pada pra-mataf 2 UNISA

12 September 2025   21:05 Diperbarui: 12 September 2025   21:03 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Materi yang disampaikan oleh Bapak Arif Nur Kholis (Sekertaris MDMC Muhammadiyah) di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta membahas tentang bencana alam yang terjadi di Indonesia. Dari hasil rekab tahun 2025 yang di update pada 13 Agustus 2025 tercatat 2.170 kasus bencana alam yang terjadi. Penyebab bencana yaitu erupsi, gempa bumi, banjir, dan cuaca extream. Bencana alam  tidak bisa di sebut bencana jika tidak ada korban jiwa baik manusia atau hewan. Respon Muhammadiyah dari tahun 2010-2025 merespon total 1.541 kejadian bencana di seluruh Indonesia, pada tahun 2023 merupakan angka tertinggi terjadinya bencana alam yaitu 467 kasus. Sejarah bencana besar di DIY  terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 yaitu Gempa Bumi Tektonik dengan magnitudo sebesar 6,3 SR selama 57 detik yang mengakibatkan 5.778 korban meninggal dunia, 26 Oktober 2010 Gunung Merapi meletus mengakibatkan lebih dari 350 orang meninggal dunia, 14 Februari 2014 terjadi hujan abu akibat meletusnya Gunung Kelud. Aktivitas masyarakan menjadi terganggu, dan pemerintah daerah menetapkan setatus tanggap darurat untuk penanganan dampak abu. Pada tanggal 27-29 November 2017 terjadi cuaca exstrem sejumlah wilayah DIY mengalami banjir besar, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang. Di tanggal 15 Maret 2020 Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di DIY ribuan korban jiwa akibat Covid-19 mengekibatkan sejumlah Masyarakat meninggal dunia, kehilangan pekerjaan, dunia Pendidikan terganggu, dan banyak hotel cafe warung tutup. Saat terjadinya gempa bumi jika kita berada di dalam ruangan jauhi jendela, lampu, dan perabotan yang mudah roboh. Jika di luar ruangan jauhi Gedung, tembok, dan tiang Listrik/lampu. Apabila di Gedung tinggi tetaplah di dalam ruangan, berlindung dibawah meja yang kokoh, tunggu setelah gempa selesai. Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) diresmikan pada tahun 2010. Dari 38 Provinsi Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) sudah merespon 33 Provinsi di Indonesia mengenai bencana alam.

Materi yang kedua disampaikan oleh  Bapak Dr. Komarudin M.Psi.psikolog Universitas Aisyiyah Yogyakarta mengenai Kesehatan mental Mahasiswa. Kesehatan mental merupakan Sebagian kondisi emosi, kognitig, dan perilaku yang relative stabil, yang memungkinkan individu berfungsi secara adaptif. Sehat mental artinya individu  terhindar dari gangguan jiwa dan geja penyakit jiwa. Ciri-ciri sehat mental yaitu saat mengalami emosi seseorang mampu mengenali emosi diri sendiri, mampu memotivasi diri sendiri, memiliki kemampuan berpikir kritis, menghargai perbedaan individu, memiliki pola hidup teratur, dan menghindari berperilaku berisiko seperti narkoba atau penyalahgunaan zat. Gangguan yang biasa terjadi di kalangan Mahasiswa yaitu stress. Stres adalah respon fisiologis dan psikologis tubuh terhadap situasi yang mengancam atau menantang dan memperlukan beberapa jenis penyesuian. Penyebab stress yaitu adanya tekanan yang cukup banyak, rasa khawatir akan suatu hal, ada tanggung jawab yang di anggap berat, dan permasalah pertemanan. Ciri ciri orang stress biasanya ia menutupi diri dari lingkungan, menyendiri, mudah marah atau emosi tak terkontrol, jarang berinteraksi dengan teman, dan tidak melakukan aktivitas yang biasa dirinya lakukan. Selain stress biasanya Mahasiswa juga mengalami gangguan kecemasan dengan ciri ciri kegelisahan, tangan atau anggota tubuh bergetar, telapak tangan berkeringat atau tangan tiba tiba dingin, sulit berbicara, dan jantung berdebar keras atau berdetak kencang. Kecemasan ini dapat ditangani dengan aktivitas perilaku missal olahraga, tidur sehat, aktivitas social atau dengan menerima kecemasan daripada menghindarinya, serta berkomitmen pada nilai hidup yang penting. Gangguan bipolar juga banyak terjadi di kalangan remaja, bipolar merupakan kangguan kejiwaan yang menyebabkan perubahaan mood, energi dan tingkat konsentrasi yang tidak biasa. Itulah beberapa paparan yang disampaikan oleh Bapak Dr. Komarudin M.Psi.psikolog Universitas Aisyiyah Yogyakarta pada pra-mataf 2 Universitas Aisyiyah Yogyakarta pada tanggal 12 September 2025 yang bertempat di Convention Hall Majid Walidah Dahlan.

Materi yang ketiga disampaikan oleh Bapak Bayu Wiwoho S.Sos.M.M mengenai sosialiasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bagi Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta. BPJS ini diberikan untuk Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta apabila mengalami kecelakaan di jalan saat menuju kampus atau melakukan praktek di luar kampus seperti Rumah Sakit. Jaminan ini sepenuhnya di tanggung oleh agensi Bimantoro sehingga Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta tidak mengeluarkan uang sedikit pun, Bahkan jika terdapat mahasiswa yang mengalami kecelakaan hingga membutuhkan waktu ber tahun tahun seperti pelepasan pen jika Mahasiswa tersebut sudah menjadi alumni tetap menjadi tanggungan dari agensi Bimantoro tersebut. Agensi Bimantoro telah berkolaborasi dengan institusi Pendidikan seperti Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Bahkan fasilitas yang di berikan sangat memadahi, juga memberikan rasa aman dan ruangan yang nyaman bagi Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Hal ini sangat berdampak positif dan memberikan peran penting bagi Kesehatan. Terimaksih Bapak Bayu Wiwoho S.Sos.M. telah memberikan fasilitas jaminan kesehatan bagi Mahasiswa Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Terimakasih kepada Bapak Arif Nur Kholis selaku (Sekertaris MDMC Muhammadiyah), Bapak Bayu Wiwoho S.Sos.M.M dan Bapak Dr. Komarudin M.Psi.psikolog Universitas Aisyiyah Yogyakarta yang telah menjadi narasumber pada pra-mataf 2 UNISA.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun