Mohon tunggu...
dhiyah 19
dhiyah 19 Mohon Tunggu... Siti Rodhiyah

Mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan Psikolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa

31 Desember 2022   13:42 Diperbarui: 31 Desember 2022   14:05 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Psycholinguistic relations in language learning. Through psychology we can learn about how students' attitudes and behavior in acquiring and learning language while through linguistics we can learn about the concepts and structure of language. In the context of education, Psycholinguistics is a very important field in language learning. Through psycholinguistics, the language used needs to be structured and have elements of good grammar. Language learning is carried out formally in a formal atmosphere as well, for example language learning in the classroom. It is not important to study anywhere, even if not in the classroom, as long as the learning process is directed at mastering language rules that are realized by both educators and students, then the process is called learning. In the process of formal and non-formal learning, the psycholinguistic process works to acquire language knowledge through learning. So that this interdisciplinarity can direct educators to understand the processes that occur in each student when they try to understand and provide an understanding of the material in language learning presented in class.

Keywords: Psycholinguistics, Language Learning

PENDAHULUAN

Psikolinguistik merupakan integrasi yang terdiri dari dua disiplin ilmu; yaitu psikologi dan linguistik. Psikologi adalah studi tentang pikiran dan perilaku; linguistik adalah studi tentang bahasa. Jadi, secara umum psikolinguistik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari pikiran dan bahasa. Ini berkaitan dengan hubungan antara pikiran manusia dan bahasa saat memeriksa proses yang terjadi di otak dan saat memproduksi serta memahami bahasa. Psikolinguistik mencakup tiga hal utama; produksi bahasa, persepsi bahasa, dan pemerolehan bahasa. Produksi bahasa mengacu pada proses yang terlibat dalam penciptaan dan pengungkapan makna melalui bahasa. Persepsi bahasa mengacu pada proses yang terlibat dalam menafsirkan dan memahami bahasa tertulis dan lisan. Akuisisi bahasa mengacu pada proses memperoleh bahasa asli atau kedua bahasa. . Teori ini sangat berguna dalam bidang pengajaran bahasa. Beberapa ahli menggunakannya sebagai teori dasar dalam mengembangkan metode pengajaran bahasa. Ini dikenal sebagai pendekatan psikolinguistik. Pendekatan ini memandang bahasa dan pikiran sebagai fenomena yang berhubungan tetapi sepenuhnya independen. Belajar dipandang sebagai proses kognitif individu yang terjadi dalam diri individu kemudian bergerak ke dalam dimensi sosial. Psikolinguistik sebagai ilmu yang mempelajari psikologi bahasa diwujudkan dalam pengajaran bahasa. Itu membantu untuk mempelajari faktor-faktor psikologis yang mungkin terlibat dalam pembelajaran bahasa. Psikolinguistik berfokus pada penerapan bahasa dan komunikasi yang sebenarnya. Itu perlu untuk membuat keputusan dalam menerapkan berbagai metode yang memungkinkan siswa dengan mudah memahami suatu bahasa.

Pembelajaran bahasa, sebagai salah satu masalah manusia yang kompleks, kegiatan berbahasa tidak hanya berlangsung secara mekanistik, tetapi juga berlangsung secara mentalistik. Artinya kegiatan berbahasa juga berkaitan dengan proses atau kegiatan mental (otak). Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa, studi linguistik perlu dilengkapi dengan studi interdisipliner antara linguistik dan psikologi, yang lazim disebut psikolinguistik. Pembahasan pemerolehan bahasa erat kaitannya dengan bagaimana manusia dapat mempersepsi dan kemudian memahami pembicaraan orang lain. Pembelajaran sendiri adalah sebuah sistem. Artinya, pembelajaran merupakan satu kesatuan yang terdiri dari berbagai komponen yang saling mendukung. Oleh karena itu, keberhasilan pembelajaran akan ditentukan oleh komponen-komponen yang terlibat dalam pembelajaran tersebut. Komponen tersebut adalah guru, siswa, tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metode dan teknik pembelajaran, evaluasi, serta sarana yang dibutuhkan. Demikian pula dalam pembelajaran bahasa, agar pembelajaran bahasa berhasil, komponen-komponen tersebut harus diperhatikan. Pernyataan di atas mengisyaratkan bahwa dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa, tidak hanya faktor guru dan materi pembelajaran bahasa saja yang harus diperhatikan, siswa sebagai subjek didik juga harus diperhatikan demi keberhasilan pembelajaran.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana jenis dan sumber data penelitian ini berasal dari buku literature, jurnal dan artikel yang berhubungan dengan judul penelitian.

PEMBAHASAN

Suwarno (2002:18) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan usaha disadari untuk menguasai kaidah- kaidah kebahasaan (about the language or language usage), languge learning is knowing about language, or formal knowledge of a language.

Pembelajaran bahasa dilakukan secara formal dalam suasana formal pula, misalnya pembelajaran bahasa di dalam kelas. Namun demikian pembelajaran bahasa secara formal tidak harus dilakukan di tempat yang dibatasi ruang, atau tidak harus dilakukan di kelas. Kegiatan belajar dimanapun selama proses belajar diarahkan pada penguasaa kaidah kebahasaan secara disadari, maka proses itu disebut pembelajaran. Nah dalam proses belajar secara  formal dan nonformal proses psikolinguistik bekerja untuk memperoleh bahasa melalui pembelajaran tersebut.

Dalam hal ini, kita dapat melihat hubungan antara psikolinguistik dan pembelajaran bahasa, antara lain:

  • menuju penguasaan bahasa yang baik.
  • Pembelajaran bahasa dan psikolinguistik bertujuan agar manusia dapat menggunakan bahasa dengan baik, baik dalam ucapan maupun tulisan. Dan dalam mempelajari suatu bahasa memang membutuhkan aturan-aturan yang perlu diikuti.
  • Mengetahui kesalahan berbahasa.
  • Kurang percaya diri dalam berbahasa dan kesulitan mengucapkan bahasa, ada kaitannya dengan masalah psikomotorik. Dengan psikolinguistik, kesalahan dalam pembelajaran bahasa dapat diketahui.
  • menjelaskan proses pemerolehan bahasa kedua (B2)
  • Pembelajaran bahasa yang membentuk proses pemerolehan bahasa kedua disebut sebagai pemerolehan bahasa kedua (B2). Ada ahli yang menyebutnya sebagai pembelajaran bahasa (language learning) dan ada yang menyebutnya pemerolehan bahasa (language acquisition)  kedua. Dan pembelajaran bahasa kedua dapat dikuasai dengan pembelajaran secara formal.
  • Menguasai kaidah bahasa.
  • Pembelajaran bahasa adalah upaya yang bertujuan untuk menguasai kaidah bahasa atau penggunaannya, mengetahui tentang bahasa atau mengetahui pembelajaran bahasa itu sendiri secara mendalam. Dan pembelajaran bahasa ini tidak hanya bersifat formal, bahkan bisa terjadi sebaliknya.
  • Mengetahui kemampuan berbahasa secara kognitif.
  • Selain menguasai kaidah bahasa secara psikolinguistik , seseorang dapat dipersiapkan secara kognitif seperti berkomunikasi dengan lancar. Kemampuan kognitif lainnya dapat dilihat dengan kemampuan menguasai kaidah bahasa itu sendiri secara efektif dengan menampilkan keterampilan berbahasa dengan tenang dan percaya diri.
  • Mengenal manusia sebagai pengguna bahasa.
  • Dalam aspek ini disebut sebagai bagian dari bentuk pemerolehan bahasa. Kita dapat mengidentifikasi sistem bahasa yang terdapat pada manusia dan bagaimana manusia menerjemahkan gagasannya menggunakan bahasa tulisan atau lisan.


  • Bahasa sebagai alat komunikasi.
  • Hubungan antara psikolinguistik dan pemerolehan bahasa merupakan suatu keharusan dalam berkomunikasi. Ia menunjukkan ekspresi melalui bahasa yang telah dipelajari atau diperoleh sejak kecil. Kita juga bisa melihat bagaimana perasaan dan bahasa digabungkan dalam komunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun