Mohon tunggu...
danang kristianto
danang kristianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang biasa yang hobi membaca dan menulis.

freelancer, menatap dunia lebih apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Intuisi Cinta Semesta

5 Desember 2019   19:17 Diperbarui: 5 Desember 2019   19:19 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terjaga, terdampingi, terbiasa memandang lenggak lenggok semampai dahan - dahan rindang.

Terbalut rasa amarah yang sempat ada.

Ku benamkan raga menyelam bersama aliran nafas.

Membilas keringat sehabis berjibaku bersama mimpi, angan, dan cita - cita.

Hasil dendam akan sebuah ambisi memupuk cinta.

Sebab sedari dini ku lelah melihat pertikaian, selalu tak pernah damai.

Mudah lisan mengucap, namun tampak kini damai bagai sebuah hiasan ilustrasinya para seniman.

Rindu rindang daun - daun basah saling berpaduan.

Rindu kemesraan, dimana dirimu tak akan lagi pernah bertanya tentang asal.

Sejatinya cinta, sabda semesta yang hadir dalam intuisi jiwa - jiwa penuh kasih.

-Tangerang, 5 Desember 2019-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun