Mohon tunggu...
Dhea Nur Septi Anggraeni
Dhea Nur Septi Anggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - 2002

Masih SMA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ballerina

24 Februari 2021   11:09 Diperbarui: 24 Februari 2021   11:16 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


"Oh ini yang mau jadi penari balet tapi berdiri aja gak mampu! Dasar lumpuh." Ucap perempuan itu.


"Hey, jaga ya mulut lo!" Aku melemparkan kruk yang aku pegang ke arah dia, hingga ia meringis kesakitan.


"Emang kenyataan nya kan lo lumpuh." tembal temannya


"Kurang ajar lo semua!" Teriakku sambil menangis


Semua orang yang ada disana melihat ke arahku, mereka semua berusaha membantuku untuk berdiri bahkan membelaku. Aku sangat ingin meninju wajahnya tapi apalah dayaku yang tak bisa berdiri, hanya duduk tersimpuh sambil menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak.
Diandra melihatku tersimpuh dilantai, ia menghampiriku dan membelaku di depan perempuan itu. Perempuan yang bahkan aku tidak tahu dia siapa.


"Heh, maksud lo apa?" ucap Diandra kepada perempuan itu


"Emang adek lo lumpuh kan? Terus salah kita dimana?" Jawab mereka


"Jaga ya mulut lo! Bianca ga lumpuh, lo yang lumpuh, lumpuh otak! Sekarang juga lo pergi sebelum gue tinju muka brengsek lo!"


Mereka pun pergi, karena memang semua orang memojokkan dia.


"Bi, kamu gak apa - apa?" tanya Diandra


"Diem! Jangan pegang gue!" jawabku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun