Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Paruh Waktu dan Masa Lalu

11 Mei 2011   05:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:51 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Belajar Kimia Organik, sepintas menakutkan, karena ada embel-embel kimia yang nantinya ketemu rumus bangun yang rumit. Namun setelah dicermati, ternyata tidak seseram yang namanya kimia, namun sangat menarik untuk membuka cakrawala kehidupan. Dari kimia organik, sangat mudah mengetahui asal muasal kehidupan dan bagaimana hidup itu dikaji dari sisi ilmiah secara logika. Kagum sekali bagaimana dengan ilmu tersebut, seolah dibawa kemasa lampau untuk mempelajari tentang kehidupan. Ilmu pengetahuan menuntun langkah untuk melihat tangan dingin Tuhan yang merenda kehidupan.

Sungguh hebat sekali bukan?, disaat hidup diabad 19 bisa tahu apa yang terjadi jutaan tahun yang lalu. Manusia boleh sombong karena memilik peradaban tertinggi, tetapi jangan takabur dulu, jauh manusia ada sudah ada kehidupan. Sepertinya manusia adalah anak emas Tuhan, sehingga diciptakan setelah semuanya komplit. Bisa disimpulkan manusia tak lebih hebat dari binatang, tumbuhan atau mikroorganisme untuk masalah kehidupan. Kini arogansi manusia yang merasa dirinya wah dan diserahi mandat oleh Tuhan untuk mengurus bumi ini semakin semena-mena terhadap kehidupan.

Lantas bagaimana untuk tahu kehidupan masa lalu, katakanlah ada tulang dinosaurus dan orang bisa menyimpulkan hewan ini hidup sekian juta tahun yang lalu. Dari sebuah konsep yang sederhana, semua benda mati yang dulu pernah hidup bisa diketahu berapa umurnya, kapan hidupnya, walaupun hanya perkiraan saja. Setidaknya lewat perkiraan matematis bisa dibayangkan jauh dibelakang sana apa yang terjadi. Mungkin tidak 100% terbukti kebenarannya tentang kehidupan masa lalu, namun bisa digunakan sebagai patokan bahwa kala itu memang ada kehidupan.

Berawal dari susunan materi dalam tubuh mahluk hidup yang berupa karbon. Didalam karbon mahluk hidup tersusun dari atom-atom karbon yang disebut sebagai karbon-14. Karbon-14 berasal dari pancaran sinar kosmik di atmosfir, yang kemudian ditangkap tumbuhan untuk foto sintesis. Dari tumbuhan, karbon-14 kemudian pindah ke oranisme lain lewat jejaring dan rantai makanan. Karbon-14 yang ikut dalam makanan, kemudian diserap dalam tubuh dan tinggal diam disana. Sifat karbon-14 adalah radiokatif, sehingga bersifat tidak stabil dan terus-menerus menembakan partikel-partikelnya.

Sifat karbon-14 tersebut yang digunakan untuk menentukan umur benda mati yang dulu hidup ''fosil''. Dengan metode paruh waktu ''half-life'', yaitu setengah atom yang mengurai dalam kurun waktu tertentu. Karbon-14 memiliki paruh waktu 5730 tahun, jadi dibutuhkan waktu sekian untuk mengurai setengah atomnya. Sangat mudah, namun perlu hitung-hitungan logaritma, kalkulus, statistik dan sejenisnya yang cukup rumit. Dengan metoda pengukuran paruh waktu, setidaknya bisa mengetahui perkiraan umur dan kapan benda itu hidup.

Mungkin ada yang masih ingat dengan Kain Kafan Turin, yang diyakini sebagai kain pembukus Yesus setelah di salibkan. Banyak yang mempercayai, sehingga bercak noda di kain kafan tersebut bisa mengigambarkan wajah Yesus saat itu. Setelah diteliti pada tahun 1988 lewat uji independen di laboratorium Zurich, Oxford dan Arizona, berhasil membuktikan dan membantah kain kafan turin adalah bukan pembungkus Yesus. Berdasar pengukuran lewat penguraian radio aktif, diketahui kain tersebut dibuat antara 1260 hingga 1390 masehi, sedangkan Yesus 2000 tahun yang lalu.

Ternyata ilmu pengetahuan bisa membongkar tipuan religius yang mampu menggemparkan kepercayaan. Disisi lain, bisa berperan menjadi perpanjangan tangan Tuhan, untuk membuktikan peradaban masa lalu. Kitab-kitab kuno, yang ditulis pada masanya menjadi tepat disaat taksir usia dan isi tulisan yang ada, sehingga bisa menambah kuat isi kitab tersebut. Untuk mendapatkan kebenaran memang diperlukan ilmu pengetahuan dan tidak hanya kepercayaan belaka. Berbahagialah yang percaya walau tidak melihat, tetapi bisa membuktikan kebenaran tersebut.

salam

DhaVe
kk,110511, 11.30

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun