Mohon tunggu...
Sa'adatul Lailiya
Sa'adatul Lailiya Mohon Tunggu... -

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan vs Globalisasi

7 April 2013   08:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:35 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13652967731279443790

[caption id="attachment_253177" align="alignnone" width="565" caption="education"][/caption] Kata globalisasi sudah tidak asing lagi untuk diperbincangkan di dalam kehidupan sehari-hari. Karena semua pasti tahu dan paham apa itu globalisasi baik dalam perspektif terperinci maupun hanya kasarannya saja. Perkembangan jamanlah yang mengantarkan kita sehingga bisa berjumpa dengan era globalisasi. Dimana di era globalisasi hubungan antara negara yang satu dengan negara yang lain, antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain akan selalu terjalin sebab tidak bisa berdiri sendiri sehingga setiap negara akan siap berduel dengan berbagai negara lainnya dalam bidang apapun itu dan mau tak mau akan mengalami hal seperti itu. Inilah yang membuat batas–batas suatu negara menjadi kabur dan nampak tidak jelas lagi karena suatu negara dapat dengan mudahnya menjelajah dan memasuki negara lain dan bahkan tidak menutup kemungkinan bahwasannya sesuatu yang dirahasiakan oleh suatu negara dapat dengan mudah diketahui oleh negara yang lainnya.

Dengan kehadiran globalisasi, mau tak mau negara kita harus siap dan sigap dengan persaingan yang semakin menggila saat ini sebab jaman yang kita lalui ini bukanlah jaman yang mudah bahkan ada yang menyebutnya jaman ‘edan’.

Globalisasi banyak sekali membawakan pengaruh-pengaruh atau dampak-dampak di dalam kehidupan kita, baik dampak yang secara langsung dapat dilihat maupun dampak yang dalam beberapa tahun kemudian baru akan dirasakan kehadirannya. Bukan hanya dampak positif saja yang dibawa oleh era globalisasi, namun kehadiran dampak negatif di dalam berbagai macam bidang juga tidak dapat kita elakkan mulai dari bidang ekonomi, hukum, sosial, budaya, agama sampai pendidikan.

Pendidikan memegang peranan penting di dalam perkembangan globalisasi saat ini, sebab pendidikan merupakan aspek terpenting didalam globalisasi. Pendidikan dapat meningkatkan sumber daya manusia yang siap bersaing dengan negara luar, dengan pendidikan dapat mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi-teknologi baru sebab pendidikan mampu mencetak manusia-manusia yang berkualitas. Selain itu, pendidikan merupakan pondasi kehidupan bernegara dimana ia memiliki peran sebagai pemegang kunci utama dalam memajukan kehidupan suatu bangsa.

Dampak positif yang dapat kita lihat dari adanya globalisasi saat ini diantaranya ialah semakin banyaknya sekolah-sekolah yang mewajibkan adanya mata pelajaran bahasa-bahasa luar negeri, seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin, bahasa Prancis dan bahasa-bahasa yang lainnya. Dan bahkan ada sekolah yang memakai peraturan untuk menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar mata pelajarannya hal ini dikarenakan bahasa Inggris adalah bahasa yang mendunia.

Sekolah-sekolah juga saling berkompetisi untuk menjadi sekolah unggulan dan menjadi sekolah yang terbaik. Selain itu sekolah-sekolah antar negara juga bisa saling berhubungan dan bertukar pikiran antara yang satu dengan yang lainnya baik dengan mengadakan event-event lomba sains dan teknologi ataupun pertukaran pelajar. Banyak sekali keuntungan yang dapat diambil dari adanya pertukaran pelajar ini, selain bisa mengetahui cara-cara belajar atau metode pembelajaran sekolah luar negeri, negara juga bisa mendapatkan devisa yang sangat banyak. Meski sebenarnya pendidikan di negara kita masih sangat jauh jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, namun dengan pertukaran pelajar inilah kita bisa lebih mengembangkan lagi mutu pendidikan di negara kita dengan belajar dari pendidikan di negara-negara yang lainnya.

Selain itu, dengan adanya globalisasi membuat sekolah-sekolah menjadi lebih aktif dengan membuat inovasi-inovasi pembelajaran yang baru misalnya saja dimana pada pembelajaran lama peserta didik dijadikan sebagai obyek pembelajaran maka sekarang peserta didik dijadikan sebagai subyek utama dalam suatu pembelajaran. Dimana mereka dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan yang mereka miliki. Teknologi juga memegang peranan penting dalam hal kemajuan di dalam bidang pendidikan, diantaranya dengan teknologi materi-materi belajar dapat disajikan dengan lebih mudah dan akurat, dengan teknologi peserta didik menjadi lebih semangat untuk belajar, sebab saat ini ada teknologi penyampaian mata pelajaran dengan menggunakan aplikasi notebook, dimana sekolah memfasilitasi masing-masing siswanya dengan notebook dan materi disajikan langsung secara seri ke notebook yang ada dihadapkan para peserta didik, ada teknologi visualisasi dimana penyajian materi dapat disajikan dalam bentuk gambar-gambar atupun film dan video sehingga dapat menarik minat belajar peserta didik.

Globalisasi tidak hanya membawa dampak positif saja, tetapi juga membawa dampak-dampak negatif di dalam dunia pendidikan nasional, diantaranya ialah karena munculnya sekolah-sekolah yang menggunakan bahan ajar dan taraf internasional, maka biaya yang dibutuhkan pun juga tidaklah kecil. Banyak masyarakat menengah kebawah yang merasa kesulitan dengan biaya pendidikan pada saat ini, meski pemerintah telah membuat peraturan dengan menggratiskan biaya pendidikan, namun tetap saja masih ada sekolah yang memungut biaya kepada masing-masing wali murid dengan alasan untuk inilah, itulah yang secara tidak langsung memaksa mereka untuk membayar biaya pendidikan anak mereka.

Sebab di jaman yang semakin menggila ini, korupsi juga semakin merajalela. Sangat mahal sekali kejujuran di negeri ini bahkan yang haram pun akan mereka anggap halal jikalau nafsu mereka sudah menguasai jiwa mereka. Banyak anggaran pendidikan yang disalahgunakan fungsi dan kegunaannya, sehingga dana pendidikan diselewengkan untuk keperluan pribadi para koruptor pendidikan yang tanpa berpikir panjang langsung memasukkan anggaran tersebut ke kantong mereka. Padahal pemerintah pusat mengeluarkan anggaran tersebut murni untuk biaya pendidikan anak bangsa, namun nyatanya malah disalahgunakan oleh pemerintah bawah ataupun sekolah-sekolah itu sendiri. Selain masalah biaya, globalisasi juga menimbulkan masalah dalam hal kurikulum.

Standart kurikulum yang berubah-ubah membuat pendidikan menjadi tidak karuan jalurnya, hampir setiap ada perombakan menteri pendidikan maka muncullah kurikulum dan peraturan yang baru di dalam pendidikan nasional. Sehingga membuat para peserta didik menjadi kalap karena mereka dipaksa untuk dapat menerima dan memraktekkan kurikulum yang sudah ditentukan. Buku-buku yang menjadi bahan acuannya pun semakin banyak sehingga membuat para peserta didik menjadi kuwalahan dan kesulitan baik secara materiil untuk pembeliannya maupun secara pemahaman karena tidaklah mudah untuk memahami buku-buku yang dijadikan bahan acuan sebanyak itu sebab ada sekolah yang bahkan mewajibkan peserta didiknya memiliki minimal 2 sampai 3 buku dalam setiap mata pelajarannya.

Disamping itu, kehadiran seorang pendidik yang benar-benar berkualitas masih sangatlah jarang. Banyaknya guru yang kurang siap untuk menjadi seorang pendidik yang berkompeten membuat pendidikan di negara kita menjadi lambat dan semakin tertinggal. Seorang pendidik yang dibutuhkan dalam globalisasi saat ini adalah seorang pendidik yang profesional, yakni seorang pendidik yang mampu secara pengetahuan, seorang pendidik yang bisa dijadikan figur suri tauladan yang nyata bagi para peserta didiknya dan yang pasti seorang pendidik yang sabar dan bekerja dengan ikhlas. Karena negara kita tidaklah membutuhkan seorang pendidik yang hanya bermain-main dan bertopang dagu saja, tetapi yang dibutuhkan negara kita adalah seorang pendidik yang telaten yang bisa dijadikan contoh oleh peserta didiknya demi tercapainya tujuan negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun