Mohon tunggu...
dharma simatupang
dharma simatupang Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika SMK N 2 Pematangsiantar

^^Anugrah Ilahi membuat ku membumi^^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jika Sekolah Tatap Muka Lagi

3 September 2021   22:07 Diperbarui: 3 September 2021   22:41 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: merdeka.com

Sebelum pandemi, kita semua tidak menyangka kalau pertemuan tatap  muka di sekolah  harus dihentikan. Belajar mulai daring ( online), Bertemu dengan guru dan teman juga online. Bahkan hampir banyak kegiatan menghabiskan sebagian waktu  dalam sehari untuk online. 

Selain kota Medan, kota Pematangsiantar merupakan salah satu di provinsi Sumatera Utara yang masih memperlakukan PPKM Level 4. Untuk kota Pematangsiantar PPKM level 4 ini adalah tahap yang ke dua, yang berakhir pada tanggal 6 September 2021 nanti. Tentunya kondisi ini membuat pembelajaran tatap muka yang diidamkan siswa masih menunggu kepastian. Doa dan harapan kami, semoga adalah perubahan signifikan, sehingga levelnya turun. 

Daerah lain di provinsi Sumatera Utara yang sudah dalam status level 3, level 2 sudah diinstruksikan dinas pendidikan agar mempersiapkan diri per tanggal 6 September ini melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, tentunya dengan prokes yang ketat.  Rupanya informasi ini cepat juga dilahap siswa siswa di sekolah saya. Dalam grup WhatsApp kelas  yang saya ampu, sangat banyak siswa yang mempertanyakan kepastian sekolah tatp muka lagi. 

Harapan bersekolah tatap muka menjadi topik hangat seminggu terakhir ini di kelas saya. Dominan siswa -siswa itu berkomentar sangat merindukan keadaan seperti dulu lagi  saat bersekolah tatap muka lagi. Sudah tidak sabar memakai seragam sekolah, sudah sangat ingin duduk di kursi kelas. Pokoknya mereka semuanya merindukan suasana kelas nyata. 

Sebelum saya mempertanyakan alasan - alasan mereka, saya menantang mereka : "  Apakah kalian sudah siap dengan keadaan yang baru ? sudah siapkah dengan budaya yang baru ? "

Karena bayangkan saja, sudah 1,5 tahun lebih belajar daring. Bukankah harus sudah siap berada di dua kondisi ? Seolah tatap muka dan sekolah tatap layar. Sebab bagaimana pun juga, pandemi sudah membuat habit baru buat belajar. 

Beginilah alasan - alasan siswa yang dapat saya dapatkan dari pembahasan di grup WA ; mengapa mereka cenderung lebih semangat belajar tatap muka ?

Pertama, Interaksi dan komunikasi lebih mudah. 

Siswa-siswa menyadari  dan mengakui  bahwa belajar online membuat interaksi mereka dengan guru bahkan interaksi dengan sesama mereka tidak optimal. Hal ini tentunya karena komunikasi terjalin hanya melalui video call ataupun chat saja. Mereka tidak menemukan yang namanya kedekatan alami dengan gurunya dan juga dengan teman - temannya. 

" Informasi yang disampaikan guru tak dapat dicerna dengan baik Pak ! ". Inilah keluhan mereka. Hal ini bisa jadi disebabkan karena suara yang kurang jelas, atau bahkan instruksi yang disampaikan guru kurang lengkap. 

Oleh karena itu, dominan siswa di kelas saya memilih Kegiatan belajar dengan Tatap Muka yang paling ideal. Menurut mereka dengan berkomunikasi secara langsung di kelas semua informasi dan materi lebih mudah dicerna /dipahami mereka. 

Kedua, Tidak harus selalu terhubung dengan internet.    

Ternyata ini juga menjadi alasan siswa. Dengan belajar tatap muka lagi, mereka tidak selalu membutuhkan internet dan gawai lagi dalam belajar. Tidak harus membuka google class room (GCR) lagi, seperti setiap hari yang mereka lakukan selam belajar daring. Karena  disekolah bisa langsung berkomunkasi dengan guru terkait materi pelajaran atau bahkan menggali informasi dari buku paket yang tersedia di perpustakaan sekolah. 

" Belajar dari GCR terkadang kami tidak bisa fokus Pak ! " . Banyak keluhan mereka belajar dengan akun GCR cenderung membosankan. Juga adanya faktor gangguan dari anggota keluarga lain, yang sangat rentan memecah konsentrasi siswa belajar. 

Sehingga sejauh ini menurut mereka  bahwa tempat dan kondisi  yang paling ideal untuk kegiatan belajar mengajar masih tetap di sekolah. Sekolah yang memang di khususkan untuk belajar. 

Ketiga, Sumber dan media belajar lebih dikenali. 

Sumber dan media belajar menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa selama menjalani belajar online. Meskipun sebenarnya sumber belajar daring sudah disiapkan Kemendikbud secara gratis.  Akan tetapi proses adaptasi  yang begitu cepat  dan tanpa adanya pelatihan  sehingga siswa mengalami kesulitan memamfaatkan berbagai sumber belajar online. Sehingga siswa lebih menghendaki  kembali diadakannya tatap muka seperti dulu lagi.

Keempat, Praktikum lebih gampang dan efektif. 

Siswa - siswa SMK bidang teknologi dan industri tentunya tidak lepas dari praktik di bengkel. Selama pandemi mereka tidak pernah melakukan praktik di bengkel jurusannya masing-masing. Hal ini tentunya sangat menyesakkan bagi mereka.  Bisa jadi mereka belum mengenal alat-alat praktik dan belum pernah menyentuhnya secara langsung. 

Jadi yang namanya kegiatan praktik di bengkel adalah sesuatu hal yang selalu mereka tunggu-tunggu. Dengan tatap muka maka mereka akan sudi berlama-lama berkreasi di bengkel jurusan nya masing-masing. Seluruh siswa dapat bekerja secara langsung dan proses kerja mereka juga dapat di nilai  secara langsung oleh guru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun