Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kelompok 59 sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Agung, Kec. Sekampung Udik, Kab. Lampung Timur, Lampung. Kegiatan KKN merupakan bentuk nyata dari penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Melalui pelaksanaan kegiatan KKN ini, kelompok 59 dengan penuh dedikasi mengusulkan dan mengajukan rencana kerja sebagai kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung dan memberdayakan masyarakat di Desa Gunung Agung, sekaligus mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di lingkungan akademik ke dalam kehidupan nyata. Kegiatan KKN ini berlangsung selama 30 hari sejak 4 Januari - 4 Februari 2025.
Kelompok 59 KKN yang beranggotakan 8 orang, yaitu Fariz Ahmad Isal, Dimas Dharma Wicaksono, Ananda Setya Nugraha, M. Aldri Pratama, M. Raihan Al Farid, Yasmin Aulia Putri, Gabriella Primsa Br Sembiring, dan Tria Dara Syalsabina, berhasil mengadakan program kerja unggulan untuk Desa Gunung Agung. Dengan fokus utama pada pengolahan limbah pada lingkungan, kelompok KKN 59 melakukan pengabdian nyata dengan mengusung 3 program kerja utama, yaitu pengolahan limbah organik menjadi Eco-Enzyme, pengolahan limbah anorganik menjadi ecobrick, serta meningkatkan kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat.Â
"Saya berharap program kerja yang sudah adik-adik rencanakan ini akan membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan di lingkungan Desa Gunung Agung," ucap Pak Rudi ketika dikunjungi di kediaman kepala desa dalam rangka menyambut peserta KKN di Desa Gunung Agung.
Program kerja kedua yaitu, sosialisasi pengolahan limbah anorganik menjadi ecobrick, diadakan karena sampah plastik merupakan salah satu permasalahan utama di Desa Gunung Agung, yang sulit terurai dan sering mencemari lingkungan. Ecobrick adalah metode sederhana untuk mengelola sampah plastik dengan mengisinya ke dalam botol bekas hingga padat, yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan bangunan alternatif atau furniture. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah plastik serta memberikan solusi kreatif dan berkelanjutan dalam pemanfaatannya.
Sosialisasi tentang penerapan PHBS diadakan karena Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Kebiasaan seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, serta mengelola sampah dengan baik dapat mencegah berbagai penyakit, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga agar menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman.
"Program sosialisasi ini yang adik-adik lakukan ini menurut saya sangat bagus, ya. Sebagai penyuluh saya sering kesulitan mengedukasi masyarakat terkait pengolahan limbah menjadi bahan yang berguna. Namun, dengan adanya adik-adik yang masih muda dan dapat menyampaikan materi dengan kreatif, masyarakat jadi lebih bersemangat dan tertarik untuk mengikuti sosialisasi yang adik-adik lakukan," ujar Pak Agus, selaku koordinator penyuluh pertanian Kec. Sekampung Udik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI